Pameran Aneka Homestay Digelar di Terminal 3 Soetta

advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 16 Apr 2017 14:30 WIB
Ada pemandangan yang berbeda di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada pemandangan yang berbeda di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Berbagai foto-foto rumah wisata dan bandara terpampang di area check in keberangkatan internasional sejak Jumat (14/4/2017). Ternyata foto-foto tersebut merupakan hasil karya pemenang Sayembara Desain Rumah Wisata Nusantara 2016 yang diadakan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), PT Propan Raya, dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Selain itu, berbagai karya dari Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2015 dan Desain Bandar Udara Nusantara Mali Alor, NTT turut dipamerkan. Direktur Propan Raya Yuwono Imant mengatakan, pameran ini menampilkan 30 karya pemenang Sayembara Desain Rumah Wisata Nusantara dari 10 destinasi prioritas.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya berjanji, desain karya pemenang utama Sayembara Bandar Udara Mali Alor - NTT dari Team Arsitek Nataneka akan dijadikan master desain dan dibangun secepatnya.  "Pasti dibangun, ini karya yang bagus dan pemerintah memang fokus terus meningkatkan infrastruktur di Tanah Air," ujar Budi Karya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuwono memaparkan, Sayembara Arsitektur Nusantara yang menjadi ajang acara tahunan PT Propan Raya ini merupakan wujud  kepedulian perusahaan cat nasional ini terhadap pelestarian arsitektur Nusantara yang begitu beragam di negeri Indonesia.

Sayembara ini menjaring antusiasme paling besar hingga  mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk Rekor Sayembara Desain Arsitektur Rumah Nusantara dengan Karya Terbanyak.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan saat ini Kemenpar sedang fokus melakukan digitalisasi homestay, yakni dengan mengajarkan mereka menjadi online homestay sehingga bisa punya akses ke pasar dunia. Pemilik homestay juga dianjurkan memiliki website commerce yang menjadi tempat promosi produk paketnya. 

Kemenpar juga mengajar ribuan homestay di desa wisata untuk belajar menerapkan ilmu akuntansi sederhana. Tujuannya agar bisa mendata transaksi dan biaya-biaya ke dalam satu buku laporan keuangan. "Cukup dengan mambuat laba rugi sederhana, cash flow, dan neraca, dan itu difasilitasi secara gratis," kata Arief Yahya.

Berikut daftar 10 tim pemenangnya:

1. Toba, Realino Realini Studio, Ja Bu Na Ture, dengan ketua tim Denny Wahyu Setiawan

2. Tanjung Kelayang, Alvasara, Thin House, dengan ketua tim Gigih Nalendra

3. Tanjung Lesung, Arsitek, New Gateway to Adventure in the West Edge of Java, dengan ketua tim Edwin Adinata

4. Kepulauan Seribu dan Kota Tua, PT Urbane Indonesia, Titik Temu, dengan ketua tim Aditya Wiratama

5. Borobudur, PT Urbane Indonesia, Gnomon Urip, dengan ketua tim Aditya Wiratama

6. Bromo Tengger Semeru, PT Grahacipta Hadiprana, Dusun Guyub Bromo, dengan ketua tim Verena Rafaela

7. Mandalika, Universitas Mercubuana, Rumah Separo Mandalika, dengan ketua tim Wendi Iskandar

8. Labuan Bajo, Blur Architect and Design Studio, Naung Kampung Papagaran, dengan ketua tim Rizki Bhaskara

9. Wakatobi, Airmas Asri, Roma Boe, dengan ketua tim Kalvin Wijaya

10. Morotai, Studio Tanpa Batas, rumah (ku) home (to) stay, dengan ketua tim Wijaya Suryanegara Yapeter.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER