PESONA JAWA TENGAH

Jejaring Homestay Kemenpar Demi Kenyamanan Wisatawan

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Selasa, 25 Apr 2017 12:02 WIB
Selain memasarkan, Kemenpar juga memasarkan acara tahunan di Candi Borobudur dan Dieng secara digital demi kemudahan wisatawan.
Panorama dari Puncak Prau, Dieng, pada dini hari yang terlihat sangat cantik. (CNN Indonesia/Artho Viando)
Magelang, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tahun ini menargetkan pembangunan 1.000 unit tempat menginap di pemukiman warga (homestay) dengan pemasaran secara digital. Homestay termasuk dalam Top 3 Program Prioritas Kemenpar, selain pemasaran paket perjalanan wisata melalui digital dan penambahan kapasitas penerbangan.

Target pembangunan tersebut meliputi homestay di 10 destinasi wisata prioritas, yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Lombok), Labuan Bajo (Flores), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku).

Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Oneng Setya Harini, berkata kalau homestay di kawasan Dieng jadi proyek percontohan program pemasaran homestay secara digital.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bisa dibilang pemasaran homestay di Dieng sudah lebih terarah, karena ada situs www.dienghomstay.com. Meski demikian, dari sisi konten masuh kurang. Itu yang akan kami terus benahi,” kata Oneng saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Minggu (23/4)

Oneng melanjutkan, untuk kawasan Candi Borobudur, pembangunan masih terus berlanjut. Bukan berarti membangun bangunan baru, melainkan mengembangkan yang sudah ada.

Pemasaran homestay melalui digital selain dapat memudahkan, juga memberikan informasi lebih dalam kepada wisatawan mengenai objek dan atraksi wisata di kawasan yang diinapinya.

“Warga lokal pasti lebih tahu mengenai objek dan atraksi wisata di kawasannya. Ini yang perlu ditambahkan dalam situs, tak hanya gambar dan cara pembayarannya saja,” ujar Oneng.

Rangkaian Kegiatan di Borobudur dan Dieng Tahun Ini

Sejumlah agenda kegiatan telah disiapkan demi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah.

Kepala Divisi Layanan Kantor Unit Taman Wisata Candi Borobudur, AY. Suhartanto, berkata bahwa pihaknya telah menyiapkan agenda kegiatan selama satu tahun, meski perayaan Waisak tetap yang jadi primadona.

Waisak yang tahun ini akan diperingati pada 11 Mei mendatang akan diselenggarakan dengan lebih khidmat, karena kawasan Candi Borobudur akan ditutup mulai pukul 4 pagi sampai 11 malam. Penutupan tersebut ditujukan agar umat Buddha lebih khusyuk beribadah.

Sedangkan untuk acara penerbangan lampion, akan dimulai setelahnya.

Selain Waisak, sejumlah kegiatan yang akan diselenggarakan meliputi Borobudur International Conference Interfaith Conference and Pilgrimage Tour (6-7 Mei), Borobudur Photo Contest (1-30 Mei), Borobudur Legoland Festival (15-30 Juni), Sounds of Borobudur Cultural & Music Camp (14-16 Juli), Borobudur Masterpiece's Hair Style and Fashion (22 Juli), Borobudur International Festival (28-30 Juli), Prambanan Borobudur International Heritage GooWes Bike Tour (28 Oktober) Borobudur Music Performance (28 Oktober), Borobudur Cultural Feast (17-18 Oktober), Borobudur International 10K (26 November) dan New Year's Eve Borobudur Nite (31 Desember).

Tak mau kalah dengan Candi Borobudur, kawasan Dieng juga akan menyelenggarakan agenda kegiatan selama setahun.

Yang selalu ditunggu wisatawan ialah Dieng Culture Festival (DCF), ritual ruwat anak-anak berambut gimbal. Tahun ini, DCF akan digelar pada 4-6 Agustus mendatang.

Tahun ini dalam penyelenggaraannya yang ke-delapan, panitia juga menyisipkan acara baru, yaitu Sendratari dan Festival Caping Gunung.

"Festival Caping Gunung itu nanti kita minta peserta menghias capingnya sesuai kreasi masing-masing," kata salah satu panitia DCF, Taufik saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Minggu (23/4).

Taufik menambahkan, panitia tidak menjual tiket berupa kertas tetapi berupa paket souvenir sebagai tanda masuk DCF.

Paket souvenir itu berupa kaos dan lampion untuk diterbangkan, termasuk tiket terusan untuk beberapa objek wisata di Dieng.

“Dengan sistem ini, wisatawan pun jadi lebih tertarik untuk mengunjungi berbagai kawasan wisata di Dieng,” pungkas Taufik.

Informasi mengenai kegiatan DCF bisa dilihat melalui situs www.dieng.id.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER