Jakarta, CNN Indonesia -- Tak ada kata lelah bagi Generasi Pesona Indonesia (GenPI) untuk berkreasi. Setelah GenPI Jateng menggemparkan dunia maya lewat
trending topic lewat hashtag #GenPISukaKuliner, sekarang giliran GenPI Jabar yang unjuk kreativitas.
Bentuknya, mendorong promosi
event musik berskala Internasional di Tea Garden Resort, Subang bertema ‘Eco Music Camp (EMC) 2017’, 27-29 April 2017.
"Ini bagian dari pariwisata. Dan pariwisata adalah
core business Indonesia. Untuk urusan ini GenPI pasti akan
all out, merapatkan barisan untuk memajukan pariwisata via digital," tutur Koordinator GenPI Jabar, Aswi, dalam keterangan tertulis dari Kemenpar, Sabtu (29/4/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa GenPi Jabar ngotot mendukung
event ini? Apa juga istimewanya? Yang pertama, skala acara sudah internasional. Tengok saja pengisi acaranya. Semuanya artis papan atas. Dari dalam negeri, ada Sandhy Sondoro, Karinding Attack, Littlelute, Rumah Musik Harry Roesli (RMHR), INO Ensemble, dan Ambon Youth Brassband.
Sementara dari luar negeri akan tampil Leanna Rachel, penyanyi folk dari Amerika dan DJ Kamau yang akan menggelar musik-musik Afrika dalam bentuk
remix.
"Atraksinya sudah sangat menjual. Kalau dikombinasikan dengan kekuatan dunia maya, hasilnya pasti bakal sangat dahsyat," tambah Aswi.
Yang membuat GenPI Jabar ngotot, spiritnya membangun
eco tourism. Semangatnya membangun pariwisata yang mengandalkan kekuatan alamiah,
back to nature. Ini sekaligus mencari jalan keluar yang paling efektif dari permasalahan lingkungan hidup.
"Misi EMC sangat jelas, menyadarkan generasi muda akan masalah-masalah lingkungan hidup. Kalau digarap serius, ini bisa mendapatkan banyak devisa dari sektor
eco tourism," tuturnya.
Karenanya GenPI Jabar tak ingin absen. Barisan relawan dunia digital bentukan Kemenpar itu ingin ikut serta. Anak-anak muda kreatif itu tak ingin ketinggalan memasarkan workshop musik daur ulang, olahraga capoeira (Brasil), dan tarian Hip Hop yang membalut Eco Music Camp 2017.
Talkshow dengan tema
music and sustainability yang diikuti para aktivis, ahli lingkungan hidup dan para artis yang sangat peduli dengan lingkungan hidup, juga bakal ikut dikampanyekan di dunia maya.
"Ujung tombak kami di sosial media. Kami akan bermain dengan kata-kata, gambar dan tentunya
hastag #EcoMusicCamp #EMC2017 dan #GenPISukaMusik. Itu semua kita mainkan baik pra
event, saat
event dan
post event. Kami informasikan semua kegiatannya. Kita infokan juga sisi unik dan menariknya," tutur Aswi.
Inisiatif GenPI Jabar ikut dikomentari Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata Esthy Reko Astuti. Esthy langsung mengangkat dua jempol untuk barisan anak muda yang gemar dunia maya tadi.
"Daya tariknya banyak. Ini sangat mungkin untuk mendatangkan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara," tutur Esthy.
Esthy menuturkan, jika festival musik berunsur
eco tourism ini sangat cocok dihelat di Subang yang memiliki destinasi wisata alam yang beragam.
"Jawa Barat cukup luas tak hanya pusat kotanya saja tapi juga wilayah di sekitarnya. Dengan cara seperti ini bisa memperkenalkan Subang sebagai destinasi tujuan wisata," ujar Esthy.
Menpar Arief Yahya juga ikutan memuji inisiatif GenPI yang semakin kreatif dan hidup di era digital. Kerja kompak, cepat, kreatif, yang diperlihatkan GenPI dalam mendukung setiap
event pariwisata itu, diyakini akan cepat mendorong sektor ini lebih cepat naik kelas. "Hanya visi, misi dan aksi yang bisa mengubah dunia. GenPI punya itu semua," ucap Arief. Dalam digital, lanjut Arief, ada istilah ‘dunia ada di genggaman, tidak mengenal jarak dan waktu,
more digital,
more personal, more digital more global, m
ore digital more professional!" kata Arief.