Masyarakat Baduy Lestarikan Budaya Tradisi Seba

advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 30 Apr 2017 14:15 WIB
Jalan-jalan utama di Kabupaten Lebak, Banten dipadati oleh ribuan warga Baduy yang berjalan kaki pada Jumat (28/4/2017).
Bupati Octovia bersama masyarakat Baduy bersilaturahmi dalam acara Pesona Seba Baduy (Foto: dok. Kemenpar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jalan-jalan utama di Kabupaten Lebak, Banten dipadati oleh ribuan warga Baduy yang berjalan kaki pada Jumat (28/4/2017). Terlihat jajaran Muspida Pemkab Lebak menyambut rombongan warga Baduy di Kota Rangkasbitung. Keramaian ini merupakan bagian dari tradisi Pesona Seba Baduy ke Kantor Bupati Lebak, Banten yang diselenggarakan dari Jumat (28/4/2017) hingga Minggu (30/4/2017).

''Kegiatan Seba dimulai dari Kantor Kecamatan Leuwidamar di Kabupaten Lebak sampai Museum Negeri Provinsi Banten di Kota Serang," kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (28/4/2017).

Seba merupakan tradisi tahunan milik masyarakat Baduy yang tinggal di daerah selatan Kabupaten Lebak. Tahun ini, tradisi Seba diikuti lebih dari 2.000 lebih orang masyarakat suku Baduy Dalam dan Baduy Luar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perayaan Seba tersebut merupakan bentuk silatuhrahmi masyarakat Baduy dengan kepala daerah, yakni bupati dan gubernur sebagai "Bapak Gede" atau kepala pemerintah daerah.

Menurut Bupati Octavia, Seba Baduy dilakukan setelah warga Baduy menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Ritual kawalu berlangsung selama tiga bulan dan pada kurun waktu tersebut kawasan Baduy tertutup bagi wisatawan.

Bupati Octavia menambahkan, Seba Baduy merupakan upacara tradisi sakral warga Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang telah dilaksanakan secara turun temurun sejak zaman Kesultanan Banten.



"Pesan moral yang disampaikan dari masyarakat Baduy yakni menitipkan pesan kepada pemerintah untuk menjaga kelestarian alam, hutan, dan lingkungan. Tentunya ini juga merupakan pesan moral untuk kita sebagai masyarakat Banten agar tetap menjaga kelestarian alam supaya terhindar dari bencana," papar Bupati Octavia.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kemenpar Esthy Reko Astuty yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Asdep Personal Wawan Gunawan mengatakan, tradisi Seba Baduy merupakan salah satu destinasi wisata budaya favorit yang dimiliki Provinsi Banten.



"Budaya itu semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan. Selaras dengan itu, keunikan masyarakat Baduy yang menjaga kuat tradisinya justru menjadi kekuatan sendiri yang bernilai jual wisata tinggi," tukas Esthy.

Oleh karena itu, kegiatan Seba Baduy seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak.  Maka Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Pariwisata dan didukung Kementerian Pariwisata mengangkat wisata budaya dengan branding Pesona Seba Baduy sebagai daya tarik pariwisata di tingkat nasional dan dunia.

Tradisi Seba Baduy dimeriahkan oleh makan malam bersama-sama dengan lesehan dan beralaskan daun pisang. Lalu acara dilanjutkan dengan acara pemberian simbolis aneka hasil bumi kepada Bupati Octavia dan dialog antara bupati dan warga Baduy yang berisi penyampaian pendapat atau aspirasi warga Baduy kepada kepala daerah.

Selain itu, berbagai atraksi digelar di alun-alun Kota Rangkasbitung yang tepat berada didepan kantor Mulai dari wayang golek, panggung Tari Jaipong, beragam stand pameran karya kreatif warga Baduy, hingga pameran kuliner khas Banten.

Tradisi Seba Baduy juga menjadi salah satu pembuktian ketangguhan fisik suku Baduy, terutama suku Baduy Dalam. Ini dikarenakan mereka harus berjalan puluhan kilometer untuk bersilaturahmi dengan para pimpinan pemerintahan di Provinsi Banten.

Prosesi Upacara Seba Baduy merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dan menjadikan ketetapan Lembaga Adat Masyarakat Baduy yang diterapkan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER