Orangutan Albino Langka Ditemukan di Kalimantan

AFP | CNN Indonesia
Selasa, 02 Mei 2017 18:46 WIB
Saat ditangkap, ada noda darah di hidung orangutan. Diduga, itu merupakan hasil perlawanannya dengan warga desa yang menangkapnya.
Orangutan berjenis albino yang ditemukan oleh pemerintah dan komunitas pecinta hewan di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (BOSF/Indrayana via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Orangutan berjenis albino yang langka ditemukan oleh pemerintah dan komunitas pecinta hewan di rumah salah satu warga desa di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Dilansir dari AFP pada Selasa (2/5), setelah ditemukan, orangutan berjenis kelamin betina yang berumur lima tahun itu langsung mendapat pemeriksaan kesehatan di markas The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

Orangutan albino itu ditemukan warga desa pada Kamis (27/4). Warga desa yang menemukannya lalu menempatkan orangutan itu di dalam kandang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Orangutan sangat langka, apalagi orangutan albino,” kata juru bicara BOSF, Nico Hermanu.

“Sejak beroperasi di Kalimantan pada 25 tahun yang lalu, kami tidak pernah menemukan orangutan jenis ini,” lanjutnya.

Saat ditemukan oleh pemerintah dan BOSF, ada noda darah di sekitar hidung orangutan albino itu.

Petugas kesehatan menduga kalau darah berasal dari luka karena orangutan melakukan perlawanan saat hendak ditangkap oleh warga desa.

Di BOSF, ada sekitar 500 orangutan yang sedang direhabilitasi. Setelah kondisi mereka pulih, mereka akan kembali dilepas ke alam bebas.

Orangutan Kalimantan, bersama Orangutan Sumatera, adalah spesies asli dari Asia.

Orangutan dikategorikan sebagai hewan terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), karena keberadaan mereka semakin langka.

Saat ini, ada sekitar 100 ribu orangutan yang hidup di Kalimantan, serta di hutan sekitar perbatasan dengan Malaysia Brunei Darussalam.

Pada 1973, jumlah mereka masih sekitar 288 ribu. IUCN memperkirakan, kalau mereka hanya akan tersisa sekitar 47 ribu pada 2025, jika pelestarian tidak dilakukan.

Keberadaan orangutan semakin langka, karena hutan hujan tempat mereka tinggal digusur menjadi ladang industri untuk minyak sawit, karet dan kertas.

Tak hanya itu, banyak juga warga desa yang membunuhnya karena dianggap sebagai hama.

Ada banyak cara untuk ikut melindungi orangutan dari ancaman kepunahan. Jika sedang berkunjung ke Kalimantan, tidak ada salahnya untuk menyempatkan diri mampir ke markas BOSF untuk membantu para relawan merawat mereka. Atau, bisa juga melakukan donasi melalui situs resmi BOSF.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER