Kemenpar Targetkan Sertifikasi 65.000 SDM Tahun Ini

advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2017 14:29 WIB
Strategi 3S (Solid, Speed, Smart) yang selalu diusung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya
Foto: dok. detikcom
Jakarta, CNN Indonesia -- Strategi 3S (Solid, Speed, Smart) yang selalu diusung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya terus dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kali ini dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.

Deputi Bidang Kelembagaan Kemenpar terus mencetak SDM pariwisata yang unggul dengan cara memberikan pelatihan dan sertifikasi kompetensi di tahun 2017.

"Di tahun 2017 ini Sertifikasi Kompetensi SDM Kepariwisataan kami targetkan mencapai  65.000 orang," ujar  Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program Kemenpar ini merupakan upaya meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia agar terus digenjot untuk kemajuan pariwisata dan percepatan di segala bidang.

Kegiatan sertifikasi dan pelatihan SDM pariwisata di 10 Destinasi Prioritas Pariwisata per tanggal 8 Mei 2017 telah mengukuhkan total 850 orang yang mengikuti pelatihan dasar. Acara Pariwisata Goes to Campus berhasil menggaet 3.900 mahasiwa untuk ikut serta.

Lalu pembudayaan pariwisata mencapai 750 orang, sertifikasi sekolah 7.270 orang, dan sertifikasi industri mencapai 2.679 orang. Jumlah tersebut menunjukkan persentase 31,42 % (tersisa 44.571 orang) dari target 65 ribu orang.

"Terdapat beberapa program yang telah sukses berjalan, seperti  sertifikasi SDM sebagian dilakukan secara digital untuk mempermudah dan mempercepat proses administrasi dan diimplementasi melalui digital tourism," kata Ahman Sya.

Ada juga program pelatihan untuk nantinya di implementasi ke homestay demi melatih dan sertifikasi SDM dalam meningkatkan Kualitas SDM (masyarakat) di daerah pengembangan daerah homestay (sertifikasi dan pelatihan).

"Pelatihan dasar SDM kepariwisataan ditujukan kepada masyarakat yang ada di seputar destinasi wisata, lalu pelatihan kompetensi diberikan kepada masyarakat industri (homestay) di destinasi wisata dengan materi teknik memasarkan homestay, pengelolaan usaha kecil (homestay) bagi pemilik dan manajer, serta pelayanan prima," jelasnya. 

Kemenpar juga telah menjalankan program pelatihan untuk pegawai Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II dangan materi hospitality demi meningkatkan  aksesibilitas udara.

Tak hanya itu, Kemenpar juga melakukan pembudayaan pariwisata meliputi pemberdayaan terhadap guru-guru SD, SMP, SMA/SMK di destinasi wisata.

"Membangun kesiapan masyarakat di sekitar destinasi pariwisata untuk menyambut peningkatan jumlah wisman dan wisnus, akademisi, siswa SD dan SMP untuk membangun kesadaran pentingnya sektor pariwisata Indonesia," kata  Ahman Sya.

Kemenpar juga menggelar program Pariwisata Goes to Campus yang  meliputi pelatihan terhadap mahasiswa Perguruan Tinggi dan siswa SMK Pariwisata. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas SDM kepariwisataan yang unggul dan kompetitif dengan standar global.

Menpar Arief Yahya turut mendorong percepatan dan sertifikasi SDM pariwisata untuk mencetak tenaga profesional demi pengembangan potensi pariwisata di 10 Destinasi Prioritas.

"Representasi Pentahelix (ABGCM), Akademisi, Bisnis, Government, Community, dan Media harus dipakai untuk memajukan pariwisata. Sangat penting untuk win the future customers. Oleh karena itu sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan," ucap Arief Yahya. 

Arief Yahya berpesan, SDM pariwisata  harus menggunakan standar global dan mengacu pada standar regional yang disebut ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) atau  kompetensi selevel ASEAN.

"Kalau ingin bersaing di level global, gunakan global standard juga," tukasnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER