Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki ayah seorang narapidana kemungkinan punya dampak negatif terhadap keluarga termasuk anak. Anak rentan terhadap tindakan 'bully' atau perundungan yang dilakukan lingkungan masyarakat maupun sekolah. Seperti halnya anak-anak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mereka pun mungkin tidak lepas dari sasaran perundungan.
Namun, menurut psikolog Livia Iskandar, hal itu kemungkinan kecil bahkan tidak akan dialami oleh Nicholas Sean Purnama, Nathania Purnama dan Daud Albeenner Purnama.
"Menurut saya kemungkinan bully kecil atau bahkan mereka nggak akan di-bully karena itu, karena ayahnya sangat dicintai banyak orang," kata Livia ketika dihubungi CNNIndonesia.com pada Kamis (10/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Livia berkata Ahok adalah sosok yang taat hukum dan tidak pernah mangkir dari proses hukum yang ia jalani. Berbeda dengan politisi yang menghadapi proses hukum karena tuduhan korupsi. Mereka banyak mangkir dari persidangan karena berbagai alasan.
Selain itu, lanjutnya, di media sosial pun ada pula yang menyamakan Ahok dengan Nelson Mandela, seorang pejuang perlawanan apartheid di Afrika Selatan. Dukungan internasional pun mengalir untuknya. Hal ini menurut Livia semakin menguatkan anggapan bahwa Ahok sebenarnya seorang "hero".
"Anak mungkin melihat betapa orang menghargai ayahnya," tambahnya.
Livia berkata Ahok sendiri tidak akan terpinggirkan akibat kasus yang menimpanya. Berbeda dengan orang yang terbukti bersalah akibat kasus korupsi atau pemerkosaan, orang paham ada faktor politik yang turut andil dalam kasusnya. Ia menebak, Ahok justru akan semakin 'bersinar'.
"Yang lebih mungkin rentan di-bully, ya hakim-hakim dan keluarganya," ucapnya.
Kendati demikian, Livia tetap menyarankan istri Ahok, Veronica Tan untuk tetap memantau buah hatinya. Anak-anak perlu diajak diskusi soal situasi yang dihadapi ayah mereka.
"Anak-anak perlu diajak diskusi, mereka juga bisa mengartikulasikan pendapat mereka. Mengekspresikan kesedihan," pungkasnya.
(rah)