Begini Pelatihan Pengelolaan Homestay di Mandalika

advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 24 Mei 2017 15:05 WIB
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar pelatihan kepariwisataan bidang kebijakan pengelolaan homestay
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar pelatihan kepariwisataan bidang kebijakan pengelolaan homestay bagi aparatur daerah di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini, Mandalika masuk dalam 10 destinasi prioritas atau yang akrab disebut 10 Bali Baru.

"Pelatihan pertama sukses diselenggarakan di Provinsi Banten yakni di Tanjung Lesung sebagai destinasi prioritas pada 19-23 Maret dan pada 21-25 Mei di Mandalika, NTB menjadi tempat pelatihan yang ke-2," ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Ahman Sya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/5/2017).

Kegiatan pelatihan yang digelar mulai 8 Mei 2017 ini berhasil mengumpulkan 850 orang untuk mengikuti pelatihan dasar. 3.900 Mahasiwa juga ikut serta dalam pariwisata goes to campus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, ada 750 orang yang mengikuti pembudayaan pariwisata, 7.270 orang mengikuti sertifikasi sekolah, dan 2.679 orang mengikuti sertifikasi industri. Secara keseluruhan kegiatan pelatihan ini mencapai 31,42% (tersisa 44.571 orang) dari target 65 ribu orang.

Ahman juga ingin merencanakan kemenangan. Oleh karena itu, aparatur dinas pariwisata di 10 destinasi prioritas akan didorong bergerak cepat.

"Semua diajak memenangkan peperangan. Sebelum berperang mereka bertemu narasumber sebagai pemateri seperti Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah S Thaib, dosen dan peneliti bidang pariwisata dari Politeknik Negeri Jakarta Christina L Rudatin, Praktisi Homestay Agus Wijono, serta Widyaiswara dari Kementerian Pariwisata," ujar Ahman.

Asdep Pengembangan SDM Aparatur Kemenpar Riwud Mujirahayu, mengatakan, pelatihan di NTB diikuti sebanyak 20 peserta dari Dinas Pariwisata Provinsi NTB. Peserta itu berasal dari Kabupaten Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Kota Bima, Kota Mataram, dan politeknik pariwisata Lombok.

"Pelatihan ini bertujuan agar apartur daerah, khususnya di 10 destinasi prioritas dapat mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan kebijakan Kemenpar dalam pengembangan pariwisata Indonesia terutama kebijakan mengenai pengembangan homestay. Selain itu, melalui pelatihan diharapkan dapat menyelaraskan program antara Kemenpar dengan dinas-dinas pariwisata," ujarnya.

Percepatan dan sertifikasi SDM Pariwisata didorong oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya untuk mengembangkan potensi pariwisata di 10 destinasi prioritas.

Arief mendorong percepatan dan sertifikasi SDM pariwisata untuk mencetak tenaga profesional untuk pengembangan potensi pariwisata di 10 destinasi prioritas.  

"Representasi Pentahelix akademisi, bisnis, government, community, dan media (ABGCM) harus dipakai untuk memajukan pariwisata," ujar pria asal Banyuwangi ini.

Arief  mengatakan, sejak bertugas  di PT Telkom dia  berkomitmen membangun investasi SDM.

"Sangat penting untuk win the future customers (memuaskan konsumen di masa mendatang). Karena itu sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan," kata dia.

Menteri lulusan Surrey University, Inggris ini berpesan, ke depannya SDM Pariwisata harus menggunakan standar global. Pariwisata mengacu standar regional yang disebut mutual recognition arrangement (ASEAN MRA) atau  kompetensi selevel ASEAN.

"Kalau ingin bersaing di level global, gunakan global standar juga," kata Arief.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER