Boleh Tidaknya Mencicipi Hidangan yang Dimasak Saat Berpuasa

Ferdy Thaeras | CNN Indonesia
Senin, 29 Mei 2017 17:00 WIB
Proses memasak hidangan berbuka kemungkinan besar dilakukan saat menjalani puasa. Bolehkah masakan dicicipi untuk menjaga kualitas rasa?
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Di bulan Ramadan, aktivitas memasak tetap harus dilakukan oleh ibu rumah tangga maupun istri. Hal ini dimaksudkan agar saat berbuka puasa, keluarga bisa langsung menyantap hidangan dengan penuh sukacita.

Namun di dalam proses memasak yang kemungkinan besar dilakukan saat menjalani puasa, apakah boleh masakan dicicipi? Akankan hal tersebut membatalkan puasa? Atau justru biarkanlah masakan memiliki rasa apa adanya dan keluarga tidak boleh mengeluhkan rasanya karena yang memasak juga sedang berpuasa?

Sekian banyak pertanyaan dilontarkan para ibu hingga istri tentang mencicipi masakan yang dimasak saat sedang berpuasa. CNNindonesia.com menyempatkan diri bertanya langsung kepada warga dan jawabannya pun beragam. Ada yang mengatakan boleh selama tidak masuk ke tenggorokan, adapula yang tidak membolehkan karena sama saja memasukkan makanan ke dalam mulut yang berarti membatalkan puasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dalam tayangan TAJIL (Tanya Jawab Seputar Islam) yang ditayangkan CNNIndonesia.com setiap pukul empat pagi, KH Maman Imanul Haq selaku Ketua Lembaga Dakwah PBNU memberikan jawabannya yang bijak. Dalam program TAJIL ini pula, KH Maman Imanul Haq membagi jawaban lainnya seputar puasa, setiap harinya selama bulan Ramadan.

KH Maman membuka pandangannya dengan apresiasi terhadap sosok ibu maupun istri yang telah meluangkan waktunya untuk memasak. “Kita ingin memberikan apresiasi besar untuk siapapun yang telah menghidangkan makan berbuka puasa,” ujarnya.

Oleh karena itu, hidangan yang dimasak untuk orang lain dari seorang istri maupun ibu rumah tangga sudah seharusnya dihargai. Dan tentunya masakan yang disajikan, dipastikan memiliki citarasa yang baik dan menggugah selera untuk disantap.



Ibnu Abbas pernah mengatakan, saat berpuasa, seseorang yang sedang memasak boleh mencicipi masakannya. Namun perlu dipastikan masakan tersebut tidak melewati ataupun masuk ke dalam tenggorokan.

Jika makanan atau minuman telah melewati tenggorokan, hal tersebut sudah pasti membatalkan puasa. Beda halnya dengan saat masih dicicipi di atas permukaan lidah, makanan tersebut bisa dikeluarkan kembali dan berkumur dengan air untuk menetralisir rasa yang menempel.



Jadi, KH Maman menyarankan untuk para ibu dan istri agar tetap memasak yang enak. “Tetap berikan yang terbaik untuk keluarga,” tambahnya. Masakan yang bercitarasa juga memiliki kekuatan untuk menguatkan kembali ikatan keluarga.

Demikianlah pandangan yang disampaikan oleh KH Maman Imanul Haq. Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga puasa kita berguna bagi kehidupan dan diterima oleh Allah.

[Gambas:Video CNN] (frt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER