Kemenpar Gelar Roadshow di Shanghai dan Chengdu

adv | CNN Indonesia
Senin, 29 Mei 2017 14:17 WIB
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar sales mission dalam bentuk roadshow untuk menjaring wisatawan mancanegara (wisman) dari China.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar sales mission dalam bentuk roadshow untuk menjaring wisatawan mancanegara (wisman) dari China. Kali ini sasarannya dua kota besar di China, yaitu Shanghai dan Chengdu.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, dalam roadshow ini Kemenpar menggandeng 10 industri pariwisata Indonesia yang berasal dari Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Surabaya.

Selain itu, Kemenpar juga menjalin kerja sama dengan perwakilan Garuda Indonesia di Shanghai. Tujuannya untuk bertemu dengan puluhan potensional buyers China di kedua kota tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu menambahkan, di dua kota besar itu pihaknya juga memaparkan perkembangan pariwisata Indonesia dalam kegiatan Sales Mission Greater China 2017 lalu. Paparannya termasuk 10 Top destinasi prioritas atau yang biasa disebut dengan 10 Bali Baru.

”Bali masih menjadi pilihan utama. Namun Indonesia memiliki banyak destinasi lain untuk ditawarkan. Termasuk 10 Bali Baru,” ujar dia.

10 destinasi prioritas tersebut antara lain Morotai, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Borobudur, Danau Toba, Kepulauan Seribu, Gunung Bromo dan Semeru, Mandalika, serta Wakatobi.

Pitana juga berharap, kegiatan ini bisa membawa dampak positif terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia hingga pertengahan tahun 2017. Dirinya memaparkan, jumlah wisatawan China ke Indonesia terus meningkat.

Data menunjukkan, tahun 2016 lalu tercatat 1.452.971 wisatawan China yang berkunjung ke Nusantara. Di tahun 2017 ini, Kemenpar juga telah menetapkan target kunjungan wisman dari wilayah "Greater China" yang terdiri dari China , Taiwan, dan Hongkong sebanyak 2.453.000.

Untuk wilayah China saja, kunjungan wisman ditargetkan mencapai 2.037.000 selama tahun 2017. Hingga Maret 2017, tercatat sebanyak 525.035 wisman asal China berkunjung ke Indonesia.

Menurut Pitana, hal lain yang juga bisa mendorong kenaikan kunjungan wiswan, yaitu kerja sama Kemenpar dengan Baidu (Google-nya China). Pemerintah yakin Baidu akan banyak membantu brand awareness Wonderful Indonesia di China. Pasalnya, Baidu digunakan lebih dari 300 juta pengguna per bulannya.

"Selain Baidu, aplikasi perjalanan wisata nomor satu di China, Qunar, juga dapat membantu wisatawan yang ingin berlibur ke Indonesia, untuk memperoleh informasi mengenai penerbangan domestik dan internasional, paket liburan, hingga informasi lainnya," beber Pitana.

Di lain sisi, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, tidak hanya Indonesia yang membidik pasar wisman dengan originasi China. Sekadar informasi, China merupakan pasar wisatawan terbesat di dunia.

“Hampir semua negara di dunia juga mengincar wisman dari Negeri Tirai Bambu itu. Outbound travellers mereka setahun lebih dari 120 juta orang. Mereka juga sudah go digital, 70 persen Chinese Travelers juga sudah look, book, pay dengan digital. Karena itu kami yakin dengan digital kita bisa tahu persis kesukaan customer kita," ujar Menpar Arief Yahya.

Menurut Arief, potensi wisatawan dari China yang besar ini menguntungkan karena memiliki tingkat belanja tinggi. Pengeluaran rata-rata wisman China U$D 1.057 per orang per kunjungan.

"Di samping itu tuntutan wisman China terhadap destinasi kita tidak banyak, sepanjang ada pantai. Meskipun kini mulai ada pergeseran tren wisman China yang mulai menggemari wisata belanja, misalnya di Bali. Ada tren baru masyarakat China yang ke Bali misalnya untuk belanja bahkan ada beberapa yang menggelar pernikahan di Bali," ungkap pria asli Banyuwangi itu.

Arief bertekad mengoptimalkan upaya menggarap pasar China sehingga bisa menjaring lebih banyak wisman ke Tanah Air. Dalam agenda roadshow ke sejumlah maskapai (airlines), Arief sempat meminta Sriwijaya Air menambah direct flight dari China ke Indonesia.

Tidak hanya Sriwijaya Air, Arief juga menyambangi Garuda Indonesia yang berada di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Kepada Garuda Indonesia, Arief meminta direct flight ke sejumlah destinasi yang ada di China.

“Saat ini saya minta ke Garuda untuk menambah direct flight ke China. Di tujuh secondary cities di China, sudah menggunakan flight carter. Kalau itu dijadikan schedule flight pasti akan lebih bagus untuk menjaring wisman lebih banyak,” katanya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER