Jakarta, CNN Indonesia -- Jika perempuan identik dengan scarf, pria punya aksesori yang tak kalah identik yakni dasi.
Beberapa undangan resmi biasanya kerap mencantumkan dress code 'black tie' untuk para pria. Dalam hal ini, sering terjadi kebingungan apa yang sebenarnya dimaksud dengan
black tie, apakah cukup dengan dasi warna hitam saja, atau jas dan celana hitam juga?
Sebelum melangkah lebih jauh apa yang mesti dikenakan, ada baiknya mengenal lebih dalam tentang dasi, ragam dan bentuknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ichwan Thoha dalam bukunya
All About Neckwear, mengungkapkan pria setidaknya punya dua jenis dasi yakni
long tie dan
bow tie. Long tie atau dasi biasa terdiri dari dua model yang umum yakni reguler dengan ujung lebar 7 cm, dan
skinny tie dengan ujung 5 cm.
Sementara, bow tie biasanya bersiluet kupu-kupu, akan tetapi kini ada setidaknya lima ragam bentuk bow tie yang dapat jadi alternatif pilihan. Warnanya juga tak lagi polos hitam, tapi ada yang bermotif. Bow tie biasanya juga menjadi salah satu item wajib untuk busana dress code 'black tie' jika hadir di acara resmi.
Menyiasati 'Black Tie'Sebuah dress code bagaimanapun layak dihormati dan perlu disiasati. Namun, tidak serta merta mengikuti penuh, tak ada salahnya juga berkreasi dan menyesuaikannya dengan karakter.
Secara umum,
black tie dapat berarti mengenakan serangkaian busana seperti tuxedo atau
dinner-jacket berupa stelan jas dan celana dengan bahan dan warna hitam. Jas ini bisa berkancing tunggal atau ganda.
Lengkapi dengan sebuah kemeja putih licin dengan kerah dan manset ganda, dasi kupu-kupu hitam, rompi atau vest hitam dan sepatu pantofel hitam.
Jas tuxedo yang paling formal adalah jaket berkelepak atau lapel dari satin berwarna sama dengan jas. Sementara alternatif vest, adalah bisa diganti dengan
cummerbund, atau ikat pinggang lebar dengan detail lipit-lipit menghadap ke atas yang dikencangkan dengan buckle pada bagian belakang. Pilih salah satu, mengenakan vest atau cummerbund, karena tidak bisa bersamaan.
Memilih Bow Tie Lebih dikenal dengan dasi kupu-kupu, bow tie yang paling formal untuk tuxedo adalah warna putih dan terbuat dari satin .Tapi akhir-akhir ini, bow tie hitam lebih populer.
Ichwan mengungkapkan bow tie dikategorikan aksesori klasik karena sudah dipakai kaum Adam sejak abad ke 19. Saat itu tidak sesederhana sekarang, dan tampil super formal dan berwarna putih. Aksesori in juga identik dengan kaum intelektual juga profesional yang konservatif seperti guru, profesor, arsitek, akuntan, laywer , politikus dan lainnya.
Setidaknya ada lima ragam bow tie yang dapat jadi pilihan, yakni the
butterfly atau kupu-kupu,
batwing atau sayap kelawalar,
club round dengan lebih bundar,
diamond point atau bagian kiri kanan yang melingkar, serta
big butterfly yang berukuran lebih besar.
 Foto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia |
Perluasan bow tie Tak lagi hanya dikenakan oleh pria dan identik dengan kaum intelektual, bow tie juga ada yang dikenakan seragam murid taman kanak-kanak. Badut juga kadang mengenakan bow tie tapi dengan motif polka.
Seorang dirigen musik dan pengantin pria, juga ada yang mengenakan dasi kupu-kupu.
Tak hanya pada pria, bow tie juga kemudian ada yang dikenakan wanita. Pemeran Carrie Bradshaw dalam Sex and the City juga pernah mengenakannya ketika ia mengintepretasi dress code black tie dan bercelana kapri. Gayanya sedikit maskulin cukup mencuri perhatian publik saat adegan menghadiri pernikahan salah satu sahabatnya.
Di luar itu, bow tie juga kerap jadi aksesori dalam pemotretan majalah mode. Dalam salah satu sesi pemotretan di majalah dewasa misalnya, bow tie menjadi aksesori pelengkap bagi model yang mengenakan kostum super seksi, bustier, bando bertelinga Bunny. Pada pria, bow tie dipadukan dengan celana resmi super hipster.
(rah)