Jakarta, CNN Indonesia --
Para wisatawan mancanegara (wisman) bersama wisatawan nusantara (wisnus) juga seniman Indonesia mengumandangkan semangat #JayalahPancasila di Danau Kelimutu, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini dilakukan dalam memperingati hari lahirnya Pancasila.
Hari ini (1/6/2017), para seniman dan Wayang Ajeng tampil di puncak Gunung Kelimutu. Pertunjukan ini juga diselenggarakan dalam rangka Parade Pesona Kebangsaan 2017 di Kota Ende.
"Presiden Soekarno menemukan Pancasila di Ende karena merenung bersama alam, hewan, dan berkomunikasi dengan manusia. Acara ini bentuk kejayaan Pancasila dan kita tegakkan Pancasila bersama alam yang indah dan destinasi yang menawan seperti Danau Kelimutu," ujar Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Segmen Personal Kemenpar, Wawan Gunawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan pemuda dan pemudi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari berbagai agama dan suku berkumpul dan melakoni adegan seni yang dipimpin oleh Taufik Rahzen. Semua wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara juga bergabung menikmati pertunjukan di danau yang menyajikan keindahan tiga warna.
Wayang Ajen tampil dengan tema mencari air suci. Selain itu juga mengangkat tema rida Tuhan dalam menegakkan Pancasila.
"Danau Kelimutu indah sangat luar biasa, membuat penampilan seniman juga semakin menjiwai bersama alam. Mari kita bersatu dengan momentum #JayalahPancasila," tukas Wawan.
Tagar #JayalahPancasila sejak Rabu (31/5/2017) menjadi
trending topic Twitter nasional. Komunitas GenPI (Generasi Pesona Indonesia) terus mem-
posting tema-tema Pancasila.
Menjelang matahari terbit, rombongan wisman seperti dari Perancis, Italia, Spanyol, dan Inggris datang ke puncak Gunung Kelimutu berbaur bersama wisnus dan rombongan para seniman yang menyajikan pertunjukan langka.
Di puncak Kelimutu, rombongan seniman muda Ende berbaris berderet membentang mengitari tugu dan bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Para wisatawan dihibur dengan pertunjukan musik dan tari yang diiringi lagu-lagu nasionalis.
"Danau Kelimutu ini sang fajar, Pak Soekarno juga sang fajar negara kita. Untuk kaitannya dengan alam, Danau Kelimutu yang indah ini juga bisa dilihat fajar terbit dengan indah di fanau ini. Jadi sangat layak untuk
go international. Karena itu, Danau Kelimutu sangat berstandar internasional," papar Wawan.
Selain itu, monolog pidato Bung Karno dibacakan oleh seniman asal Bandung, Wawan Sofwan. Setelahnya, Wawan Gunawan yang merupakan dalang Wayang Ajen menampilkan monolog dalam lakon semangat Pancasila.
Dikisahkan tokoh Bima dalam semangat dan kesejatiannya dalam mencintai dasar negara. Sejatinya Pancasila harus ada dan tertanam dalam hati.
Parade Pesona Kebangsaan merupakan kristalisasi kesadaran berbangsa bernegara yang diselenggarakan oleh berbagai kalangan. Beragam kegiatan yang berpuncak pada Upacara Pancasila digelar demi mengenang paruh kehidupan Bung Karno di Ende yang menginspirasi pokok pikiran tentang Pancasila.
"Ini harus jadi momentum kita untuk bersatu, bersama saling menghargai, jayalah pariwisata Indonesia, #JayalahPancasila," tegasnya.
Kabupaten Ende menjadi saksi kehidupan Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno. Kentalnya nilai sejarah tersebut diabadikan melalui acara tahunan Parade Pesona Kebangsaan 2017 untuk napak tilas sejarah Bung Karno di Ende.
Napak Tilas Soekarno menjadi kegiatan yang menarik untuk dikembangkan, sebagai lawatan sejarah dan jalur wisata alam baru dengan latar keindahan alam Flores.
Kegiatannya antara lain lintasan Gunung Meja ke Danau Kelimutu, lalu Karnaval Etnik Alam Terbuka, lokakarya dan pembelajaran, serta prosesi Elang Rajawali yang menjadi simbol Garuda Pancasila.
Ende juga menghadirkan banyak destinasi wisata lainnya. Ada Kampung Adat Wolotopo, Danau Kelimutu (Danau Tiga Warna), Museum Tenun Ikat, Pantai Ria atau Pantai Ende, Kampung Adat Jopu, Pasar Tradisional Ende, Pantai Batu Biru, Air Terjun Murondao, dan Museum Bahari Ende.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Parade Pesona Kebangsaan juga bagian dari upaya memperkuat atraksi sebagai bagian penting dari unsur 3 A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas).
“Danau Kelimutu juga dekat dari destinasi prioritas Kemenpar, yakni Labuan Bajo. Danau tiga warna itu harus dijaga kebersihannya, tanamannya, flora, dan faunanya. Bagi wisatawan jangan buang sampah sembarangan. Jaga alam kita dan #JayalahPancasila," katanya.