Jakarta, CNN Indonesia -- Salat tarawih menjadi salah satu keutamaan selama bulan Ramadan. Namun, pada kenyataannya seringkali masyarakat dihadapkan pada pilihan apakah mengikuti masjid dengan jumlah rakat tarawih yang berbeda.
Ada masjid yang melaksanakan salat tarawih delapan rakaat dengan tiga tambahan witir. Ada juga yang melakukan salat tarawih hingga 20 rakaat ditambah tiga rakaat witir.
Banyak yang memilih delapan rakaat dengan alasan lebih cepat selesai. Ada juga yang memilih 20 rakaat supaya dapat pahala berlebih. Mana yang lebih baik?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KH Maman Imanul Haq, Ketua Lembaga Dakwah PBNU, yang membahas berbagai hal mengenai puasa, setiap hari, selama bulan Ramadan di CNNIndonesia.com lewat seri Tanya Jawab Seputar Islam (Tajil) memberikan pandangannya.
Menurut dia, tarawih adalah bagian dari kemuliaan selama Ramadan. Rasul bersabda barang siapa yang bangun dalam malam Ramadan dan menghidupkannya dengan keimanan, maka orang itu berbondong-bondong ke masjid untuk salat berjamaah dan tentu tarawih.
Ada beberapa masjid yang berbeda dalam pelaksanaan tarawih, entah itu delapan atau 20 rakat. Kira-kira ikut yang mana?
"Pertama yang utama adalah menghidupkan amalan Ramadan, memilih tarawih bukan karena rakaat, tapi karena kekhusyukan," ungkapnya.
Oleh karenanya, tak jadi persoalan jika ada yang memilih masjid dengan delapan rakaat tarawih jika itu memang karena kekhusyukan. Begitu juga dengan mereka yang memilih 20 rakaat, bisa jadi karena ingin pahalanya lebih banyak.
"Maka kita berprinsip mana yang terbaik bukan yang terbanyak, mana yang betul membuat khusyuk dan bukannya cepat keluar dari masjid lalu nongkrong di jalan," tambah dia.
Ia lalu menekankan bahwa beribadah atas dasar keimanan dan pertimbangan mana yang betul-betul membuat khusyuk.
"Karena kita beribadah atas dasar keimanan dan ridho Allah," ujarnya.
(rah)