Jakarta, CNN Indonesia -- United Airlines, maskapai Amerika Serikat (AS) mengikuti jejak maskapai lain yang lebih dulu menghentikan layanan penerbangan berjadwal ke Venezuela mulai Juli 2017. Sebelumnya, Lufthansa dan Air Canada telah memutuskan untuk berhenti terbang ke Venezuela menyusul krisis ekonomi yang terjadi di negara tersebut.
Dikutip dari
Reuters, terus bertambahnya maskapai penerbangan yang meninggalkan Venezuela, disebabkan oleh piutang miliaran dolar yang tidak kunjung dibayarkan oleh pemerintah negara tersebut.
The International Air Transport Association menyatakan tahun lalu maskapai-maskapai yang terbang ke Venezuela memiliki piutang sebanyak US$3,78 miliar di Pemerintah Venezuela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut asosiasi, pemerintahan Presiden Nicolas Maduro gagal membayarkan uang penjualan tiket yang wajib dilakukan dalam mata uang lokal. Sementara, negara asal telenovela tersebut sedang mengalami depresiasi mata uang terparah dalam sejarah.
"Kami terus meninjau permintaan atas layanan yang kami berikan. Saat ini rute Houston-Karakas yang kami layani tidak menguntungkan secara finansial, jadi akan kami hentikan mulai 1 Juli," kata Charles Hobart, juru bicara United Airlines dikutip dari Reuters, Senin (5/6).
Penerbangan dari dan menuju Venezuela sendiri umumnya dilakukan oleh para pekerja maupun pemimpin perusahaan-perusahaan minyak internasional serta warga negara Venezuela yang tinggal di AS. Sementara jumlah wisatawan mancanegara yang berlibur ke negara krisis tersebut semakin berkurang.
Tidak heran jika kemudian tingkat keterisian pesawat menuju Venezuela dan sebaliknya sangat rendah.
Selain akibat gangguan kurs dan rendahnya jumlah penumpang dalam penerbangan-penerbangan ke Venezuela, maskapai-maskapai penerbangan juga mempertimbangkan keamanan para awaknya di darat.
Aksi unjuk rasa akibat kekurangan pangan telah menyebabkan kematian sedikitnya 64 orang sejak April 2017.