Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochmad Iriawan baru-baru ini mempersilakan warga menggunakan alat kejut elektronik atau stun gun untuk membela diri dari pelaku kejahatan.
Pernyataan itu disampaikan agar masyarakat lebih waspada, berkaca pada kasus penembakan Davidson Tantono di SPBU Cengkareng, Jakarta Barat dan Italia Chandra Kirana di Karawaci, Tangerang baru-baru ini. Seperti dikabarkan, Italia sempat membela diri dengan sapu lidi menyerang pelaku. Namun, dia kemudian ditembak dan meninggal saat dalam perjalanan ke RS.
Rawannya perampokan dan tindak kejahatan lain yang tak terduga, masyarakat punya beberapa pilihan senjata yang dapat digunakan sebagai pelindung diri dan berjaga-jaga. Berikut 10 di antaranya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: Thinkstock/Arijuhani |
1.
Stun Gun atau alat kejut listrikStun gun tidak mematikan, efeknya hanya sebatas melumpuhkan, orang yang terkena stun gun akan merasakan lemas, kelumpuhan otot hingga pingsan bila terkena leher atau bagian tubuh yang rentan atau fatal.
Cara menggunakannya adalah dengan menyentuhkan bagian depan stun gun yang berbahan metal ke anggota tubuh lawan dan menekan tombol aktivasi setrumnya. Besaran listrik yang dikeluarkan setiap stun gun berbeda-beda, mulai dari 800kv sampai 2.500kv.
Beberapa jenis stun gun ada yang dilengkapi sirine, yang berfungsi memancing perhatian massa, khususnya wanita yang mungkin memilih menyalakan sirine ketimbang beradu fisik dengan penyerang.
2. Semprotan merica atau pepper spray Salah satu alat membela diri yang praktis dan ampuh. Caranya dengan menyemprotkan ke arah mata orang yang berniat buruk dan melakukan kejahatan, setelah itu memiliki waktu untuk menyelamatkan diri.
3. ParfumSeperti halnya pepper spray, parfum ada yang mengandung alkohol ataupun cairan yang berbahaya untuk mata. Parfum dapat menjadi alat praktis buat membela diri. Bisa semprotkan ke bagian wajah atau mata pelaku yang berniat jahat, dan melarikan diri. Jika parfum terbuat dari botol kaca, bisa juga jadi senjata untuk dilempar dan memukulkannya buat menyelamatkan diri.
4. PayungBeberapa model payung ada yang berujung besi runcing. Benda ini bisa dibawa kapan saja, baik di saat hujan atau panas.
 Foto: Dok. Kisha |
5. PulpenPulpen atau benda tajam lainnya yang kerap dibawa multi fungsi sebagai alat untuk membela diri. Bisa digunakan untuk menusuk pelaku kejahatan jika benar merasa terancam.
6. KunciKunci rumah ataupun kantor, bisa menjadi senjata untuk membela diri. Caranya dengan mengapitnya di sela-sela jari, bagian runcingnya bisa menjadi senjata yang akan melukai pelaku.
7. TongsisTongkat narsis sudah jadi peralatan umum. Selain menjadi senjata untuk foto bagus kala liburan, atau dalam perjalanan, tongsis juga bisa menjadi tongkat panjang untuk memukul pelaku dalam jarak cukup jauh sehingga memberi waktu untuk kabur.
 Foto: Dok. Dicota |
8. Aksesori seperti brosSeseorang tidak pernah tahu kejahatan menimpa saat di keramaian atau saat sendiri. Aksesori yang digunakan, seperti bros, bisa saja digunakan unuk membela diri, dengan menusukkan bagian runcingnya berkali-kali pada pelaku serangan.
9. Alat kosmetikPeralatan kosmetik yang ada di dalam tas tangan bukan hanya bisa digunakan untuk merias wajah. Beberapa di antaranya bisa digunakan sebagai senjata untuk dilempar ke pelaku. Jika ada yang runcing bisa digunakan untuk membela diri jarak dekat dan menusuk pelaku.
 Foto: weinstock/Pixabay |
10. Ikat pinggangIkat pinggang selain ada bagian kepala dari besi, ada juga yang kini dilengkapi dengan pisau di bagian ujungnya. Ini bisa digunakan untuk berjaga-jaga jika berada dalam keadaan berbahaya dan terancam.
(rah)