Jakarta, CNN Indonesia -- Kadang saat berpuasa, menanti waktu berbuka terasa begitu panjang. Hal ini bisa jadi disebabkan karena saat berpuasa seseorang kerap melirik jam, dan menghitung waktu menuju berbuka. Padahal, jika menghitung waktu atau durasi berpuasa, muslim di Indonesia termasuk yang beruntung.
Sepanjang tahun, umat Islam Indonesia secara konsisten berpuasa sekitar 12-13 jam. Sementara, muslim di negara lain seperti di Eropa dan atau Amerika Serikat, mereka berpuasa dengan durasi lebih panjang, hingga 18-22 jam sehari dari terbit matahari hingga terbenam.
Lalu, bagaimana menjalani puasa dengan durasi lebih lama seperti di luar negeri ini?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH Maman Imanul Haq mengatakan bahwa dalam Al Quran sudah dijelaskan puasa dimulai dari terbit fajar hingga tenggelamnya.
Beberapa negara seperti Inggris dan Amerika Serikat, umat Islam berpuasa selama 18 jam. Negara lain, lanjutnya, seperti Rusia mungkin jadi yang lumayan sulit karena harus berpuasa selama 22 jam.
"Tetapi, niatan puasa kita betul-betul karena Allah," kata KH Maman dalam serial video Tanya Jawab Seputar Islam (TAJIL) di
CNNIndonesia.com.Jika niat, kata KH Maman, sepanjang apapun puasanya maka puasa akan terasa nikmat. Mungkin puasa terasa berat kala harus berhadapan dengan musim panas Rusia. Namun, ia berkata, puasa yang dilakukan karena Allah, akan membuatnya terasa nikmat.
"Jadi berapapun jam puasa kita akan terasa nikmat kalau dilandasi dengan keikhlasan, ketulusan dan kekuatan atas keyakinan kita, bahwa Allah akan menolong kita," tambahnya.
"Tetap berpuasa, tetap bersemangat," ujar KH Maman.
(rah)