Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam industri mode internasional, direktur kreatif direkrut untuk membawa perubahan positif untuk mengangkat penjualan maupun pencitraan. Tidaklah heran pergantian direktur kreatif dalam sebuah rumah mode terkadang berlangsung begitu cepat, bahkan dalam hitungan satu hingga dua musim saja.
Ketika rumah mode Lanvin ditinggal oleh direktur kreatifnya yang telah bekerja selama 14 tahun, Alber Elbaz, banyak pecinta mode yang terkejut. Hal ini dikarenakan Elbaz telah sedemikian rupa membentuk sebuah identitas yang mencirikan pecinta Lanvin.
 Foto: AFP PHOTO / bertrand GUAY |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisinya digantikan oleh desainer Bouchra Jarrar di bulan Maret 2016 dengan garis desain yang sangat berbeda dengan Elbaz. Sayangnya menurut Reuters, dari musim ke musim, penjualan Lanvin semakin terpuruk.
Sebuah sumber dengan akses langsung ke perusahaan menyebutkan, di tahun 2016 penjualannya menurun sebesar 23% (sekitar US$182 juta). Di dua bulan pertama tahun 2017, penjualan kembali menurun sebanyak 32%, seperti dikutip dari
Reuters.
Saat ditanyakan kepada rumah mode Lanvin dan pihak Jarrar, keduanya tidak merespon. Perusahaan yang berbasis di Perancis tersebut saat ini mempekerjakan sekitar 300 orang dan merekrut firma penasihat Long Term Partners untuk melakukan audit dan pengurangan biaya.
 Foto: AFP PHOTO / bertrand GUAY |
Salah satunya adalah menutup butik yang penjualannya kurang menguntungkan, ujar seorang sumber. Strategi lainnya adalah mengurangi porsi iklan di media hingga mengurangi jumlah pegawai.
Menurut
WWD, kepergian Alber Elbaz dari Lanvin didasari oleh ketidaksepakatan antara dirinya dengan pemilik label hingga CEO. Namun dalam sebuah wawancara program Night of Starts, Elbaz berbicara selama 16 menit tentang industri mode.
Ia mengatakan kelelahan dan keterbatasan waktu untuk mengembangkan ide baru merupakan masalah terbesar yang mewabah di kalangan para perancang busana saat ini.
“Kami, para perancang memulai sebagai pekerja couture dengan mimpi-mimpi, dengan intuisi dan dengan perasaan. Kemudian kami menjadi direktur kreatif, sehingga kami hanya menciptakan, tapi kebanyakan secara gamblang,” ujarnya.
Rumah mode Lanvin didirikan sejak tahun 1889 dan merupakan salah satu yang tertua di Perancis. Sumber dari pihak investor, Ralph Bartel yang memiliki 25% dari Lanvin mengatakan bahwa pihaknya tidak setuju dengan pilihan yang diberikan manajemen dan menginginkan perubahan sesegera mungkin dalam strategi.
(frt/frt)