'Festival of Light' Semarakkan Nusa Dua dengan Ribuan Lampion

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2017 12:58 WIB
Berbagai macam lampu lampion akan mewarnai langit kawasan Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali selama sebulan lebih festival berlangsung.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kawasan Nusa Dua di Bali akan berhias ribuan lampu lampion warna-warni selama ajang Nusa Dua Festival of Light digelar selama 44 hari, mulai 17 Juni hingga 30 Juli 2017.

Kepala Divisi Promosi PT Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC) Nusa Dua, Anak Agung Istri Ratna Dewi, mengatakan festival tersebut baru pertama kali digelar di kawasan wisata Bali bagian Selatan.

"Ajang itu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berlibur di Pulau Dewata. Berbagai macam lampu lampion akan mewarnai langit kawasan Pulau Peninsula, Nusa Dua," ucap Ratna, dikutip dari Antara, Jumat (16/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival perdana tahun ini akan mengangkat tema Dragon Castle, di mana akan ada berbagai ukuran lampion naga yang di pajang di Nusa Dua.

"Mulai dari ukuran terkecil hingga ukuran terbesar mencapai 15 meter," jelasnya.

Ratna mengaku rencana perusahaannya menggelar festival lampion karena terinspirasi festival serupa yang sudah lebih dulu diselenggarakan di Kaliurang dan Monjali di Yogyakarta, di Bogor, Semarang, Surabaya, dan Jakarta.

"Selain berbagai macam lampion, kami juga menyediakan wahana permainan, seperti Trampoline Euro Bungie, Mobil Lampio'n dan masih banyak lagi permainan yang ditawarkan dengan tarif yang berbeda-beda," ujarnya.

Ratna Dewi menjelaskan para peserta juga akan menikmati hiburan berupa musik serta anjungan makanan yang dapat dinikmati.

Konsep yang akan dibawa adalah menyuguhkan rekreasi ruang terbuka dengan suasana karnaval yang menghadirkan tiga pilar utama, yaitu Food, Fun dan Festival.

Ada juga hiburan musik yang ditampilkan untuk para pengunjung. Hiburan tersebut diisi dengan penampilan artis lokal dan band akustik anak-anak muda di Bali.

Tidak hanya itu, kata dia, kegiatan itu juga untuk melestarikan budaya. Karena itu ajang hiburan tersebut akan diselingi dengan penampilan kebudayaan dari desa penyangga.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER