Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memperketat hilir mudik warganya untuk melancong ke Kuba tidak otomatis menutup seluruh akses menuju negara tersebut. Trump masih membuka kesempatan bagi warganya untuk berlibur ke Kuba, dengan sejumlah syarat ketat.
Berikut adalah sejumlah syarat sekaligus pertanyaan mendasar bagi calon wisatawan AS yang sudah memiliki rencana berkunjung ke Kuba, dikutip dari
New York Times:
1. Bagaimana cara melancong ke Kuba?Warga AS tetap bisa berkunjung ke Kuba dengan cara mendapatkan izin khusus, atau membeli paket liburan kelompok yang diselenggarakan oleh perusahaan yang memegang lisensi dari Pemerintah AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, pelancong sudah tidak bisa lagi memasuki Kuba secara mandiri.
2. Bagaimana jika sudah terlanjur membeli tiket dan kamar hotel secara mandiri?Departemen Keuangan AS mengizinkan warga AS yang sudah terlanjur memiliki tiket pesawat dan sudah memesan hotel sebelum kebijakan baru berlaku untuk tetap melanjutkan perjalanannya.
3. Bagaimana cara mendapatkan visa?Para pelancong ke Kuba membutuhkan kartu turis untuk bisa memasuki negara Fidel Castro tersebut. Kartu tersebut akan menjadi bagian dari paket perjalanan wisata yang dibeli.
4. Apakah masih mungkin terbang ke Kuba dengan pesawat komersial?Trump tidak melarang warganya datang ke Kuba melalui bandara atau pelabuhan, bahkan untuk berbisnis dengan militer setempat.
Bahkan mulai Agustus 2017, beberapa maskapai AS berencana membuka penerbangan langsung menuju kota-kota besar di Kuba seperti Holguín, Santa Clara, Cienfuegos dan Santiago de Cuba.
Namun, beberapa maskapai yang sudah memiliki penerbangan berjadwal menuju Kuba seperti JetBlue dan American Airlines telah mengganti jenis pesawat yang dioperasikannya menjadi lebih kecil akibat kebijakan baru Trump.
Hal tersebut untuk mengantisipasi kekosongan pesawat karena merosotnya jumlah pelancong AS ke Kuba.
5. Bermalam di KubaPresiden Trump melarang semua warganya yang melancong ke Kuba untuk menginap di hotel-hotel yang dikelola oleh rezim militer negara tersebut. Warga AS disarankan menginap di hotel Four Points by Sheraton yang dikelola Starwood, jaringan hotel asal AS.