Bali Dekati Japan Airlines agar Buka Rute ke Ngurah Rai

adv | CNN Indonesia
Selasa, 27 Jun 2017 19:23 WIB
Pemerintah Provinsi Bali bergerak aktif untuk bersama-sama mengejar target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
JAL (Foto:Shutterstock)
Bali, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Bali bergerak aktif untuk bersama-sama mengejar target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).  Bukti konkretnya, kini Dinas Pariwisata Bali tengah melobi Japan Airlines agar membuka penerbangan reguler langsung dari Jepang menuju Bandara Ngurah Rai.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Gede Yuniartha Putra mengatakan, Japan Airlines sebelumnya memang pernah melayani penerbangan reguler dengan rute Narita dan Osaka di Jepang menuju Ngurah Rai. Namun, persoalan internal di Japan Airlines membuat maskapai yang kondang dengan sebutan JAL itu menutup rute ke Bali.

Kendati demikian, Agung melihat ada sinyal positif JAL akan kembali membuka rute reguler ke Bali. Dia mengaku sudah menjalin koordinasi termasuk dengan difasilitasi Kementerian Pariwisata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung Yuniartha menuturkan, dirinya dan Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gede Pitana pada 2016 silam sempat bertandang ke Jepang dan bertemu pihak Japan Airlines.

“Kami melakukan komunikasi, meminta agar kembali melakukan membuka penerbangan ke Bali setelah selama tujuh tahun lamanya terputus sejak 2010 lantaran kondisi perekonomian Jepang yang terpuruk,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6/2017).

Ternyata JAL menyambut baik upaya Dinas Pariwisata Bali dan Kemenpar. Hanya saja, JAL belum menyanggupi pembukaan penerbangan reguler karena investasinya membutuhkan dana  cukup besar.

Dalam pertemuan tersebut pihak JAL mengatakan, sementara menyediakan layanan charter flight terlebih dahulu. Kemudian akan melihat respons penumpang. Sebab JAL merasa perlu melihat potensi pasar penerbangan dari Bali ke Jepang.

“Karena tidak mau ambil risiko besar juga. Jadi, jangan sampai saat datang ke Bali membawa penumpang, pulangnya malah kosong. Kan rugi,” terangnya.

Lebih lanjut Putra mengatakan, charter flight JAL ke Bali dilakukan selama tiga kali, yakni pada  17 Juni, 20 Juni dan 23 Juni.

“Pada tanggal 17 itu mengangkut 73 penumpang, selanjutnya tanggal 20 sebanyak 157 orang, dan pada 23 Juni 270 penumpang. Totalnya 500 pax (penumpang) selama tiga kali penerbangan,” tuturnya.

Putra menambahkan untuk potensi pasar penerbangan dari Bali tujuan Jepang sebenarnya cukup menjanjikan. Pasar itu dilayani oleh Garuda Indonesia dan AirAsia dengan tujuan Narita.

Kedua maskapai ini punya penerbangan reguler sehari sekali dengan rute Bali-Narita. Karenanya, Putra mengharapkan JAL membuka penerbangan reguler Jepang-Bali dengan rute selain Narita.

“Tapi kami harapkan jangan sampai ke Narita, karena dua maskapai kita kan sudah ada ke sana agar nanti tidak ada rebutan penumpang dalam satu tempat. Kami berharap bisa buka rute Osaka atau Haneda ke Bali,” harapnya.

Dengan adanya charter flight dari JAL, Putra memprediksi ada kemungkinan maskapai yang telah beroperasi sejak 1 Maret 1951 itu kembali membuka penerbangan reguler kembali ke Bali.

“Kami sangat yakin, nantinya Japan Airlines akan membuka penerbangan reguler,” pungkasnya.

Sebelumnya pemerintah pusat sudah mencanangkan target jumlah wisman pada 2019 mencapai 20 juta orang.  Sedangkan pada 2017 target jumlah wisman dipatok pada angkat 15 juta orang.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berulang kali menyatakan bahwa kunci untuk mengejar target kunjungan wisman adalah aksesibilitas.  Oleh karena itu, mantan direktur utama PT Telkom itu gencar menggandeng maskapai untuk membuka rute langsung dari luar negeri ke Indonesia.

Menurut Arief, maskapai punya peran penting untuk mengangkut wisman ke Indonesia. “Kami selalu concern di aksesibilitas,” tegasnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER