Apen Bayeren Paling Dinantikan Wisman di Festival BMW

adv | CNN Indonesia
Senin, 03 Jul 2017 15:05 WIB
Ribuan masyarakat memadati Nirmala Beach Hotel, Biak, Papua. Hotel itu merupakan tempat pembukaan Festival Biak Munara Wampasi (BMW) 2017.
Biak, CNN Indonesia -- Ribuan masyarakat memadati Nirmala Beach Hotel, Biak, Papua. Hotel itu merupakan tempat pembukaan Festival Biak Munara Wampasi (BMW) 2017.

”Kami sudah memprediksi bakal penuh karena ini memang atraksi yang diunggulkan oleh kami. Sangat ekstrem dan menarik. Silakan bagi yang belum pernah lihat atraksi ini, kunjungi Biak,” kata Bupati Biak, Thomas Alfa Edison.

Lebih lanjut Thomas menjelaskan, Tanah Papua terutama Biak tidak hanya memiliki kekayaan alam yang melimpah, tetapi juga kaya akan bahasa daerah, seni, dan budaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

”Kami akan berusaha menjaga atraksi ini, hingga turun temurun, Apen Bayeren merupakan atraksi berjalan di atas batu yang dibakar pada acara barapen (bakar batu),” ujar Thomas dalam keterangan tertulisnya, Senin (3//7/2017).

Hal senada diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti. Atraksi ini sangat dikenal oleh para wisatawan. Menariknya, pada 2017 berhasil masuk menjadi nominasi kategori sepuluh atraksi budaya terpopuler versi Anugerah Pesona Indonesia 2017.

”Apen Bayeren bermula dari adanya kegiatan atau pesta adat yang dilakukan keluarga. Dalam kegiatan atau acara adat tersebut, nenek moyang keluarga mereka kemudian mempersiapkan barapenatau bakar batu yang merupakan ritual memasak bersama-sama warga satu kampung untuk kegiatan syukuran atau pesta adat. Di situlah awal muasal atraksi ini,” kata Esthy

Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Wawan Gunawan memaparkan, karena luasnya area atau tempat barapen menyulitkan kaum pria dari leluhurnya untuk mengambil batu panas yang sudah dibakar khususnya yang berada di tengah, jadi para leluhur memperkenalan daun sindia.

”Nah, daun ini yang diminta dioleskan di kaki supaya tidak rasa panas sehingga mereka bisa berjalan di atas batu yang panas tanpa merasa sakit atau kaki melepuh karena panas,” terang Wawan.

Wawan menambahkan, Dewan Kesenian Biak juga menggunakan acara ini sebagai tradisi adat khas masyarakat Biak yang juga merupakan upacara penghormatan kepada seseorang atau tokoh masyarakat.

"Upacara ini juga bisa khusus digelar untuk menghormati kedatangan tamu, berupa penghormatan yang sakral," kata Wawan.

Dalam atraksi Sabtu (1/3/2017), sekitar 12 orang  yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, bersiap diri dan mengenakan pakaian adat. Tetua adat kemudian memimpin doa.

Di tengah lapangan, tersebar batu panas yang di bawahnya terdapat bara api. Batu-batu itu disebar berbentuk lingkaran. Tidak lama kemudian, salah seorang lelaki mulai berjalan di atas bara api.

"Tidak sembarang orang bisa melakukan ini. Intinya hati dia harus bersih, pikiran juga. Kalau perempuan tak boleh sedang hamil atau haid, pikirannya juga harus bersih," jelas Thomas.

Kemudian, seorang wanita yang berpakaian adat bersiap untuk jalan di atas bara api. Betapa kaget warga dan wisatawan, dia berjalan dengan diiringi tifa (alat musik khas Papua) mengiringi tariannya di atas bara api. Upacara adat itu berlangsung kurang dari 10 menit, namun cukup membuat pengunjung terpana.

Seperti diketahui, Festival BMW 2017 telah dibuka dan digelar mulai tanggal 1 hingga 4 Juli 3017 itu dibuka langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise di Nirmala Beach Hotel, Biak.

Acara yang juga didukung oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar itu sukses mendapatkan pengakuan dunia.

Itu setelah, festival yang masuk ke dalam Calender of Event Kemenpar itu mendapatkan penghargaan Indonesia bahkan dunia.

Menariknya, ada ciri khas Festival BMW 2017 yang tidak ditemukan di tempat lain yaitu snap mor (penangkapan ikan dengan cara ditombak), atraksi 1.000 tifa (alat musik tradisional budaya Biak), parade wor dan pancar (tari tradisional budaya Biak, dan upacara religi Apen Beyeren (berjalan di atas bara batu api) ini sebagai ikon Biak.

Dalam perhelatan ini ada  juga kegiatan lomba perahu tradisional waimansusu dan wisata ke objek di Kepulauan Padaido/Aimando serta lomba foto bawah laut. Selain itu, ada  pameran anggrek, photography tour, diving, Parade Wor Yospan, lomba lari 10 K, Tur Padaido, workshop photography, dan sebagainya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, 60% wisman ke Indonesia karena culture atau ingin merasakan atmosfer budaya lokal. Sisanya, 35% faktor alam atau nature, dan 5% manmade, atau wisata yang di-create orang, seperti sport event, MICE, show music,dan lainnya.

"Festival BMW 2017 harus terus punya  kombinasi yang sempurna, antara culturenature, dan manmade. Karena itu value-nya akan berimbas pada destinasi-destinasi di Biak,” ujar Arief.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER