Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Jowo Widodo (Jokowi) menerima kunjungan delegasi diaspora Indonesia dari berbagai negara yang sedang berada di Jakarta. Kesempatan itu dimanfaatkan Jokowi untuk menyampaikan pesan dan harapan agar diaspora menguatkan perannya dalam membantu pemerintah.
"Presiden berharap para Diaspora Indonesia dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam rangka meningkatkan ekspor (ke negara lain) dan menarik investasi asing ke Indonesia," ujar Retno menyampaikan pesan Presiden, di kompleks Istana Negara.
Salah satu contohnya yakni diaspora asal Meksiko. Dengan melibatkan KBRI di sana, diaspora berharap bisa membuka pasar ekspor batu bara yang selama ini dilakukan oleh Australia-Meksiko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena alasan itu, Presiden Jokowi memandang keberadaan diaspora Indonesia di negara lain sebagai aset yang bisa membantu pemerintah. Apalagi di tengah kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya baik.
Retno menambahkan, pemerintah menginginkan adanya penguatan jaringan antara diaspora dengan pemerintah dan sesama diaspora satu negara dengan negara lainnya.
Dengan jaringan tersebut, Jokowi berharap para diaspora bisa ikut menjual potensi pariwisata nasional di negaranya. Apalagi, Indonesia telah meraih peringkat layak investasi (
investment grade) dari lembaga pemeringkat S&P.
"Dengan
investment grade ini lebih mempermudah upaya untuk menarik investor asing ke Indonesia dan juga tidak kalah pentingnya, promosi pariwisata. Jadi
tagline Wonderful Indonesia akan dibawa oleh diaspora Indonesia, apa pun aktivitas yang akan dilakukan," tambahnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga berterima kasih pada diaspora yang makin rajin mempromosikan kekuatan pariwisata Indonesia. Mereka bisa menjadi ujung tombak promosi Wonderful Indonesia.
"Tentu dengan spirit Indonesia Incorporated," sebut menteri asal Banyuwangi itu.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi sudah menempatkan pariwisata sebagai
leading sector, sekaligus
core economy bangsa. Oleh karena itu, semua kementerian dan lembaga yang terkait dengan pengembangan kepariwisataan, wajib mendukung.
"Golnya yaitu 20 juta wisman di tahun 2019," ucap Arief.