Presiden Jokowi Apresiasi Lonjakan Wisman

advertorial | CNN Indonesia
Kamis, 06 Jul 2017 13:40 WIB
Presiden Joko Widodo terbukti memiliki cara 'anti mainstream' dalam segala sisi hidupnya.
Presiden Jowo Widodo (Foto: Kemenpar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo terbukti memiliki cara 'anti mainstream' dalam segala sisi hidupnya. Salah satunya saat mengungkapkan rasa gembira ketika angka capaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air melonjak 20 persen lebih hingga Mei 2017.

Orang nomor satu di Tanah Air itu mengungkapkan rasa gembiranya di akun Facebook-nya. Di sana bisa terlihat jelas beberapa hal yang menggembirakan bagi masyarakat.

Pertama selepas Lebaran 2017, Index Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sudah mendekati angka 6.000. Angka itu menjadi rekor baru di sepanjang sejarahnya. Kedua, arus uang masuk dari Januari-Juni tahun 2017 sudah mencapai Rp 124 triliun. Jumlah itu hampir sama dengan periode Januari-Desember 2016 yakni Rp126 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga, menurut data dari Pusat Statistik, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia dari Januari hingga Mei 2017 menjadi 5.358.489 orang. Jumlah itu naik lebih dari 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Semua itu berkat semangat dan kerja keras dari kita semua," ujar Jokowi di akun Facebook-nya.

Jokowi langsung meminta semua kementerian mendukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang menargetkan 15 juta wisman pada 2017 dan 20 juta wisman pada 2019. "Sebuah target yang tidak kecil. Tetapi yang sudah ditargetkan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, saya kira semua kementerian memberikan dukungannya terhadap program ini," jelasnya.

Mantan Gubernur DKI itu mengatakan, sektor pariwisata akan menggerakkan ekonomi sehingga perlu dukungan dari kementerian terkait untuk mewujudkan target yang sudah ditetapkan. Jokowi mencontohkan Kementerian Perhubungan yang berkaitan dengan perusahaan penerbangan dan menyangkut masalah wisata agar jangan dipersulit.

"Semuanya didorong, dibantu agar yang berkaitan dengan pariwisata ini betul-betul bisa dilakukan," kata Jokowi.

Bagi Arief, semangat, kerja cerdas, dan Indonesia Incorporated menjadi kunci utama keberhasilan kinerja pemerintahan selama ini, terutama di sektor pariwisata. Hal itu terlihat jelas di lima bulan pertama di tahun 2017 ini.

Arief bahkan menyebut, sukses capaian wisman itu bukan semata-mata prestasi dirinya dan tim Kemenpar saja. Sukses itu karena kerja bersama dan gotong royong dalam bungkus 'Indonesia Incorporated'. Selain itu karena support dari kementerian dan lembaga lain yang luar biasa hingga membuat sektor pariwisata berlari lebih kencang.

Dia mencontohkan soal aksesibilitas, dukungan dari Kemenhub, Kementerian BUMN, dan seluruh kekuatan badan usahanya. Mulai dari Angkasa Pura I dan II, Air Navigation, Airlines, Pelindo, dan semua pihak yang terkait dalam regulasi akses.

Lalu Kementerian PUPR yang membuka akses ke destinasi pariwisata, memperbaiki fasilitas dasar, seperti jalan, air, listrik, telekomunikasi, dan lainnya. Kemenkumham, soal regulasi bebas visa kunjungan dan perbaikan atas keluhan yang masih terdengar di Imigrasi.

Kementerian LHK juga terus mendukung destinasi wisata alam yang terkait dengan kawasan hutan seperti taman nasional, baik di darat maupun di laut. Termasuk dalam membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Badan Koordinasi Penananaman Modal (BKPM)  juga memberi dukungan penuh dalam hal investasi sektor pariwisata yang semakin seksi.

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,juga berkomitmen untuk membangun Desa Wisata dan Homestay. Sinergi BUMN juga mendukung yang sudah berjalan di lapangan. Bekraf juga membantu dari sisi kreatifnya sebagai incubator pada industri.

Kementerian Ristek Dikti dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mendukung untuk mencetak lulusan pendidikan pariwisata dan tenaga kerja yang andal. Kemenkes juga membantu dalam gerakan cepat tanggap di bidang kesehatan yang berpengaruh pada indeks daya saing pariwisata Indonesia.

Kementerian Luar Negeri dengan seluruh jajaran di KBRI, KJRI, juga besar dukungannya untuk mempromosikan #WonderfulIndonesia dan #PesonaIndonesia di mancanegara. Kepolisian dalam memberikan rasa aman bagi wisatawan di destinasi juga besar pengaruhnya.

"Masih banyak kementerian dan lembaga lain yang terus membuka jalan untuk bergerak bersama-sama. Persis dengan corporate culture yang dibangun di Kemenpar yang dinamakan WIN-Way atau Wonderful Indonesia Way. Isinya yakni 3S atau Solid, Speed, Smart. Terima kasih atas kerja sama yang sangat baik selama ini,"  kata Arief. 

Arief melanjutkan, kementerian dan lembaga banyak yang mendukung karena Jokowi sudah menetapkan pariwisata sebagai leading sector dan core economy bangsa.

Seperti diketahui, BPS merilis info baru wisman yang berkunjung ke Indonesia dari bulan Januari-Mei 2017. Angkanya cukup progresif, yakni 5.358.489 orang atau naik 20,38 persen bila dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama  di tahun lalu.

Dari total 5.358.489 orang itu, sebanyak 4.687.721 orang masuk melalui 19 pintu masuk utama. Sedangkan 670.768 orang tercatat masuk di luar 19 pintu masuk utama tersebut. Kunjungan wisman di luar 19 pintu utama itu sebanyak 422.483 orang melalui pos lintas batas dan 248.285 orang kunjungan lewat pintu lainnya. Pencatatan wisman di wilayah perbatasan juga menggunakan metode penghitungan Mobile Positioning Data (MPD).

Dengan hasil menggembirakan ini, Arief semakin semangat mengejar target 15 juta wisman pada 2017. Proyeksi itu sejatinya tergolong sangat ambisius dan terlalu optimistis karena harus naik 25 persen dari achievement 2016.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER