Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam dunia kerja, isu pemutusan hubungan kerja sangat sensitif dan menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pekerja. Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan perlakuan salah satu media yang memecat hampir seluruh pegawainya tanpa ada pembicaraan sebelumnya.
Pemutusan hubungan kerja sepihak sebenarnya bisa diantisipasi jika para pegawai dapat melihat indikasi adanya masalah yang terjadi di perusahaannya tempat bekerja. Bukan hanya karena performa kerja pegawai, PHK juga bisa jadi karena perusahaan yang akan bangkrut.
Ketika masalah mulai meliputi perusahaan, pegawai bisa mulai mencari-cari pekerjaan yang baru sambil tetap bekerja di perusahaan yang lama. Hal ini tentu dilakukan saat sedang libur dan bukan dilakukan terang-terangan di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Jobstreet, ada lima cara mengenali tanda-tanda bahwa seorang pekerja di ambang pintu PHK. Kenali tandanya dan simak apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut.
1. Perusahaan atau Industri Sedang KritisSambil bekerja, pahami juga kinerja perusahaan tempat Anda bekerja. Bacalah pemberitaan tempat Anda bekerja dari media-media yang kredibel, bukan yang tidak jelas seperti blog-blog atau media palsu dengan nama mirip.
Setelah itu, lihat kecenderungan perusahaan yang mulai berhenti merekrut tenaga baru dan beralih ke
offshoring aau
outsourcing untuk memangkas biaya. Hal ini biasa dilakukan perusahaan yang sedang mengalami krisis dan berusaha bertahan dengan kompetisi yang ada.
Jika hal ini terjadi, pegawai tidak bisa menyalahkan siapa-siapa selain menyiapkan mental dan tetap waspada. Lebarkan koneksi dan mulai bertanya kanan-kiri akan lowongan yang tersedia.
2. Kabar BurungSebaik-baiknya perusahaan menyembunyikan fakta akan pemutusan hubungan kerja, biasanya beritanya akan tersiar juga dari kabar burung. Jika memiliki banyak kolega di posisi yang lebih tinggi atau di bidang HRD, informasi biasanya akan bisa lebih dipercaya ketimbang mendengarkan kabar yang justru memperkeruh keadaan dan menimbulkan kecemasan.
Jika ternyata informasi yang didapat kebanyakan sama, bisa jadi hal tersebut benar adanya. Yang pasti, jangan tinggalkan pekerjaan Anda semata-mata karena kabar burung. Yang bisa dilakukan hanyalah mulai memperbarui resume dan mulai aktif dengan pencarian pekerjaan secara online.
3. Tidak Banyak Pekerjaan yang Bisa DilakukanJika biasanya Anda selalu disibukkan dengan banyak proyek, namun belakangan beban tugas semakin sedikit dan bahkan tidak ada. Jangan langsung senang dan menganggap Anda sedang ‘magabut’ atau makan gaji buta.
Coba tanyakan kepada rekan-rekan kerja apakah mereka mengalami hal yang sama secara tidak formal. Jika ya, kemungkinan besar perusahan memang sedang krisis dan banyak yang terancam di-PHK, sedangkan jika Anda sendiri, mungkin Anda saja yang terancam.
Ubahlah kebiasaan Anda berpangku tangan dan mulai menawarkan diri untuk sukarela mengerjakan hal-hal lain. Hal ini baik untuk memperlihatkan etos kerja dan keinginan Anda untuk tetap terus bekerja. Jika atasan menolak, bersiaplah untuk mencari pekerjaan baru.
4. Penghematan yang KonsistenPenghematan dana umum dilakukan perusahaan untuk mengembangkan aspek lain. Namun jika dilakukan terus-menerus dengan indikasi tanpa perekrutan tenaga baru, tanpa ada bonus atau gaji selama dua tahun terakhir, perlu diwaspadai.
Hal ini berarti perusahaan tidak bergerak ke arah yang lebih baik dan mulai melakukan penghematan secara ketat untuk bertahan. Ketimbang ribut-ribut menyuarakan minta naik gaji atau bonus hingga ketidakadilan, simpan tenaga untuk mencari pekerjaan yang lebih baik di tempat lain.
5. Pekerjaan menjadi usangSeiring perkembangan teknologi, tenaga kerja manusia semakin tergantikan dengan tenaga mesin. Tak hanya itu, industri pun mulai mengalami pergeseran dari dunia konvensional menuju digital, seperti yang terjadi dalam dunia media cetak menuju online.
Profesi pun menjadi usang dan ketimbang mengeluh, mulailah mencari keahlian lain yang dimiliki hingga meningkatkan kelayakan Anda untuk dipekerjakan. Mintalah saran dari para konsultan perekrutan dan para professional di bidang industri tentang keahlian-keahlian yang paling dicari dalam bidang industri Anda.
(frt/frt)