Transformasi Maureen Wroblewitz Juara Asia's Next Top Model 5

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Jumat, 14 Jul 2017 15:06 WIB
Dari ekspresi canggung dan ragu-ragu di episode pertama, dikritik habis-habisan di episode tiga dan delapan, Maureen membuktikan ia memukau di final.
Dari ekspresi canggung dan ragu-ragu di episode pertama, dikritik habis-habisan di episode tiga dan delapan, Maureen membuktikan ia memukau di final. (Foto: Dok. AsNTM)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belum lama ini, Asia's Next Top Model (AsNTM) 5 menemukan pemenangnya. Maureen Wroblewitz asal Filipina berhasil menyabet titel juara saat grand final dan mengalahkan dua kontestan lain, Shikin Gomez dari Malaysia dan Minh Tu Nguyen dari Vietnam. Kemenangan Maureen begitu mengejutkan apalagi selama kompetisi, ia sering mendapat komentar pedas dari juri, terutama Yu Tsai.

Maureen yang saat berkompetisi masih berusia 18 tahun tidak menampakkan diri sebagai seorang model profesional. Pada episode awal program AsTNM, ia kerap mendapat kritikan dari dewan juri Yu Tsai, Cindy Bishop juga Pia Wurtzbach, Miss Universe 2015. Namun dalam beberapa episode, Yu Tsai memang kerap tak segan-segan blak-blakan atas tampilan Maureen yang masih 'hijau'.

Selama kompetisi, peserta wajib mengikuti pemotretan dengan tema-tema yang telah ditentukan per episodenya. Pada episode pertama, AsTNM mengambil tema 'Leap Photoshoot,' di mana peserta diminta melakukan pose 'melompat' dengan busana dan sepatu tertentu. Di sini Maureen masih nampak canggung. Namun berkat bantuan juri, ia mampu melewati sesi foto ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]


"Ini permulaan, juri banyak membantu saya. Saya merasa sangat tertekan. Susah, dan saya tak tahu apa yang saya lakukan," kata Maureen.

Yu Tsai tidak menyukai hasil pemotretan Maureen. Yu merasa Maureen masih belum lepas dan tidak nyaman. Berbeda dengan Yu, Pia justru menyukai pose Maureen.

Hal mengejutkan terjadi saat memasuki episode tiga. Sesi foto dengan tema 'Denim Girl' ditemani langsung oleh Yu Tsai. Maureen nampak berusaha keras mencoba berbagai pose, sementara Yu terus berteriak memberikan arahan.

[Gambas:Instagram]

"Saya masih membiasakan diri dengan tubuh saya, mencoba nyaman dengan pose saya. Hanya berpikir bagaimana bisa terlihat keren," ceritanya.

Saat sesi penilaian, dewan juri nampak kecewa dengan Maureen. Bahkan dengan terbuka, Maureen mengakui bahwa dirinya memang tidak terbiasa dengan modelling.

"Saya suka posenya, tapi saya tahu sangat sulit melaluinya. Saya kesulitan menyesuaikan diri dengan rambut saya. Saya masih menyesuaikan diri dengan kamera karena saya tidak terbiasa dengan modelling," ungkapnya di hadapan dewan juri.

Hal tersebut membuat juri tidak terima. Salah satu juri, Cindy Bishop mencoba mengembalikan kepercayaan diri Maureen. Ia berkata, semua yang terlibat di AsTNM bekerja sama untuk mengeluarkan semua yang terbaik yang dimiliki peserta.

"Kami di sini bekerja denganmu, menampilkan yang terbaik dari kamu," kata Cindy.


Tekanan dalam kompetisi dirasa begitu besar. Maureen pun kerap mendapat bully dari sesama peserta AsTNM. Clara Tan, peserta asal Indonesia pernah mengejek Maureen bahwa dirinya hanya memiliki wajah cantik tapi tanpa kemampuan. Selain Clara, sesama peserta asal Filipina, Jennica juga pernah berkata Maureen tak layak berada di posisi Top 6.

Kendati ia kerap mendapat ejekan, Maureen tetap melangkah dengan tenang melalui episode demi episode AsTNM, terbukti dari tampilannya yang mulai berubah. Ketika di episode awal ia masih nampak canggung dengan kamera, Maureen pun mulai membuktikan bahwa dirinya mampu mempraktekkan apa yang ia pejari selama jalannya kompetisi.

Pada episode 11, ia berhasil melewati tantangan runaway di atas jembatan gantung. Tak nampak wajah ketakutan, ia melenggang dengan leluasa sambil menatap ke depan.

"Saya berkata pada diri saya, jangan lihat ke bawah, percaya saja pada kakimu," ungkapnya seraya tersenyum.

Komentar pedas Yu Tsai pun mulai berubah menjadi pujian. Saat sesi foto 'Ice Queen,' Maureen berusaha berpose di atas ring seluncur es. Suatu hal yang sulit karena medan yang licin dan Yu menginginkan pose yang 'effortless.'

[Gambas:Instagram]

"Yu Tsai does not like what I am doing. He expects more," katanya.

Namun setelah berkali-kali 'mengakali' pose, Yu pun akhirnya puas dan berkata 'beautiful.' Pujian pun terus mengalir saat episode 12 di mana ia harus menjadi 'model' dari produk mobil Subaru. Di sini peserta mengusulkan konsep pemotretannya sendiri. Maureen memutuskan untuk mengambil konsep layaknya seorang yang melakukan perjalanan untuk menuju hari baru dan meninggalkan masa lalu.

Ia bercerita di hadapan juri dan perwakilan produk bahwa ia kehilangan ibunya di usia 11 tahun. Cerita ini juga yang menguatkan konsep 'perjalanan' yang ia rancang. Ia ingin menatap ke depan dan menggapai mimpinya, menjadi juara AsTNM. Yu Tsai lagi-lagi tak ragu memberikan pujian.

"Saya tidak melihat kamu kesulitan melakukan pose. Saya paham cerita di balik pose itu. Saya bangga karena itu," kata Yu.

Kendati mendapat pujian, ia selalu berkata ia merasa tegang saat menjalani sesi pemotretan, bahkan saat memasuki tiga besar kompetisi. Saat sesi pemotretan di episode 12, peserta diminta untuk tampil sebagai 'model' dari negara asal mereka. Pada sesi ini, ia dibantu dengan gaun atau aksesori yang cukup mewakili negara asal. Maureen mengenakan dress selutut dengan detail dan aksesori dari mutiara, perhiasan nasional Filipina.

[Gambas:Instagram]

Ia berusaha keras 'bermain' dengan kalung mutiara yang cukup berat di lehernya. Usahanya tak sia-sia karena Yu Tsai puas dengan pose yang ia lakukan. Usahanya pun berbuah manis. Impiannya untuk jadi jawara AsTNM terwujud. Ia berhak membawa pulang sejumlah hadiah, salah satunya ia pun tergabung di agensi model kenamaan London, Storm Model Management.

[Gambas:Instagram]

"Saya memberikan semua yang saya dapat, melakukan semua yang sudah saya pelajari selama kompetisi," tutupnya. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER