Jakarta, CNN Indonesia -- Episode perdana serial televisi ’Game of Thrones’ musim ke-tujuh baru saja selesai ditayangkan kemarin. Serial televisi yang diangkat dari kisah karangan George R.R. Martin itu memiliki banyak penggemar setia, yang juga berniat datang langsung ke negara yang menjadi lokasi syuting ’Game of Thrones’.
Tren tersebut diamati oleh situs pemesanan akomodasi, Hotels.com. Dilansir dari
Travel Weekly, Hotels.com menemukan fakta bahwa Islandia, Kroasia, Spanyol dan Irlandia merupakan empat negara yang masuk dalam pencarian penggemar setia ’Game of Thrones’.
Pencarian mengenai negara-negara tersebut naik ratusan persen semenjak ’Game of Thrones’ ditayangkan pada 17 April 2017. Islandia mengalami kenaikan sebanyak 285 persen, Kroasia sebanyak 120 persen, Spanyol sebanyak 145 persen dan Irlandia sebanyak 120 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hotels.com memperkirakan kalau penggemar setia ’Game of Thrones’ bakal menyerbu Irlandia pada tahun ini, karena di saat yang sama Irlandia sedang menjadi lokasi syuting musim terakhir ’Game of Thrones’.
[Gambas:Instagram] Di Irlandia, objek wisata ’Game of Thrones’ yang ramai dikunjungi ialah Pulau Skellig Michael.
[Gambas:Instagram]Skellig Michael menjadi tempat tinggal para penyebar ajaran agama Kristen di irlandia pada abad ke-enam hingga ke-12.
Oleh karena itu, masih tersisa beberapa bangunan kuno yang menjadi saksi bisu penyebaran agama itu di sini.
UNESCO telah menyatakan Skellig Michael sebagai Situs Warisan Dunia. Namun, film Star Wars menjadi alasan banyak wisatawan berkunjung ke sana.
[Gambas:Instagram]“Kami sangat senang kawasan ini jadi ramai dikunjungi. Kami akan terus mengembangkan kawasan wisata ini, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Irlandia,” kata Ketua Badan Pariwisata Skellig Michael, Niall Gibbons, saat diwawancara oleh Lonely Planet.
Sepanjang tahun lalu, Irlandia telah dikunjungi oleh 8,8 juta orang wisatawan.
Wisatawan yang datang ke Irlandia sebagian besar dari Amerika Utara (24 persen), Inggris (17 persen), Jerman (21 persen), serta Belgia, Belanda dan Luxembourg (31 persen).
(ard)