Padang Jadi Tuan Rumah Pertemuan Ulama dan Dai Sedunia

advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 19 Jul 2017 18:13 WIB
Sumatera Barat yang telah ditetapkan sebagai destinasi family friendly semakin memperlihatkan kekuatannya di ranah ini.
Masjid Raya Sumatera Barat yang menjadi salah satu lokasi acara Multaqa-Musabaqa Dai Internasional (Foto: detikTravel)
Padang, CNN Indonesia -- Sumatera Barat yang telah ditetapkan sebagai destinasi family friendly semakin memperlihatkan kekuatannya di ranah ini. Hal ini dibuktikan dengan bertandangnya ratusan ulama dan dai dari Afrika, Eropa, dan Asia Tenggara ke Padang.

Kedatangan mereka bertujuan untuk mengikuti Multaqa-Musabaqa Dai Internasional. Acara ini telah berlangsung pada Senin (17/7/2017) lalu dan berakhir Kamis (20/7/2017) besok di Hotel Grand Inna Padang.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan, Kota Padang  ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Musabaqah-Multaqa Dai. Ada 12 rangkaian kegiatan yang digelar. Acara ini digelar untuk memperkokoh persatuan bangsa, agama dan mengokohkan persaudaraan antar dai dan ulama di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini membuktikan bahwa kami juga siap menerima gaya hidup halal wisatawan mancanegara. Kami sudah mempersiapkan banyak rangkaian kegiatan, kita berharap warga dapat ikut terlibat dan menyukseskan kegiatan ini," ujarnya di acara pembukaan Multaqa-Musabaqa Dai di Masjid Raya Sumatera Barat, Senin (17/7/2017).

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Sumatera Barat Raseno Arya memaparkan, 506 ulama dan dai hadir pada acara pembukaan. Ulama ternama asal Tanah Air juga turut datang. Antara lain Ustaz Muhammad Hatta asal Aceh, Ustaz Muhammad Jumadi asal Lampung, dan Ustaz Ahmad Alim asal Jawa Barat.

Turut hadir Ustaz Mujahid Ahlisa asal Sulawesi Barat, Ustaz Muhammad Ayub asal Papua, Ustaz Muhammad Mahmud asal Flores, Ustaz Mustafid Anna asal Bali, Ustaz Ambo Tang asal Sorong, dan Ustaz Yusuf Harun asal Jakarta.

"Sepuluh negara se-ASEAN juga ikut mengirimkan ulama maupun dai. Antara lain Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Timor Leste, Malaysia, dan Laos.

Ulama dari mancanegara yang hadir yakni Zaid, Napsa Ahmad, Jamal Munib, Muhammad Yusuf Ocfemia (Filipina), Shafee Kara dan Ilyas Assidki (Thailand), Mustofa Yachun (Myanmar), Abdurrasyid Muhammad (Brunei), Hasan Soleh dan Shalah Shaleh (Kamboja).

Ada juga Muhammad Azri Azman dan Rasman (Singapura), Basiron dan Dao Thanh Him (Vietnam), Julio Muslim Dacosta dan M Anwar Dacosta (Timor Leste), Ismail Usmar dan Abdul Basith (Malaysia), serta Imam Yahya (Laos).

“Sedangkan dari Saudi Arabia mengutus Syaikh Hasan Bugis. Total tamu dari Saudi Arabia, Eropa, dan Afrika hadir yakni 60 orang. Alhamdulillah mereka terpukau dengan keindahan alam, dan kuliner kita terutama rendang,” tambah Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Kemenpar, Hendry Noviardi.

Kota Padang juga mengutus 179 dai dan ulama. 139 Dai dan ulama se-Sumatera Barat luar Kota Padang juga diundang. Ditambah dai dan ulama dari Indonesia yakni 24 orang.

Salah satu rangkaian kegiatan yang digelar yakni Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) pada 11-13 Juli 2017. Lomba hafal Al-Quran ini diselengarakan di Asrama Haji Tabing Padang.  300 Peserta mengikuti lomba yang dibagi menjadi dua cabang, yakni lomba tahfiz dan lomba hafalan hadis. Tahfiz mempertandingkan 30 juz, 20 juz, 8 juz, dan 5 juz.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di bawah komando Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara turut mendukung penyelenggaraan pertemuan ulama dan dai keturunan Minang dari seluruh dunia.

"Pertemuan silaturahmi dai dan ulama Minang ini sebagai langkah  promosi Padang sebagai kota yang menjunjung gaya hidup wisata halal," kata Hendry.

Ia menambahkan, ada beberapa kegiatan selain pertemuan ini seperti lomba hafal Al-Quran seperti deklarasi dai hingga festival lomba untuk memasak rendang.  Festival tersebut melibatkan 104 peserta dari 104 kelurahan yang ada di Kota Padang.

"Berkonsep halal dan higienis, Festival Marandang ini selain diperuntukkan bagi para dai dan ulama yang hadir pada seminar tersebut juga bermanfaat bagi masyarakat setempat. Dalam lomba masakan nomor satu terlezat di dunia (versi CNN) ini semua proses masak harus dilakukan di lokasi agar para peserta seminar dan masyarakat ikut melihat dan berpartisipasi dalam proses masak rendang,” paparnya.

Di lain kesempatan, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kegiatan ini juga menjadi bagian pembuktian bahwa Indonesia negara yang aman dan bisa dikunjungi oleh siapapun. Selain itu, branding wisata halal juga telah dikenal seluruh dunia.

"Ini menjadi kesempatan kita untuk menunjukkan kekayaan wisata dan kebudayaan Islam di Indonesia ke dunia. Selamat bersilaturahmi para dai atau ulama seluruh Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa. Nikmati keramahtamahan kota Padang," katanya. (odh/odh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER