Jakarta, CNN Indonesia --
Anak perusahaan dari Sriwijaya Air, NAM Air terus melanjutkan ekspansi penerbangannya. Usai mendatangkan pesawat baru bertipe ATR 72-600 Turboprop berkapasitas 72 orang, NAM Air kini melayani beberapa penerbangan rute baru di kawasan Indonesia Timur.
Rute barunya yakni Nabire-Biak, Nabire-Jayapura, dan Jayapura-Dekai. Semuanya disediakan rute pergi pulang (PP).Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group Agus Soedjono mengatakan, terobosan baru yang dilakukan NAM Air dapat membuka konektivitas transportasi udara untuk masyarakat Papua.
"Semoga kehadiran rute baru NAM Air ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta membantu percepatan pembangunan dan pariwisata di Papua," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal penerbangan Nabire-Biak (PP) berangkat dari Nabire pukul 06.30 WIT dan tiba di Biak pukul 07.20 WIT. Sedangkan penerbangan sebaliknya berangkat dari Biak pukul 07.45 WIT dan akan tiba kembali di Nabire pukul 08.35 WIT.
Untuk penerbangan Nabire Jayapura PP, berangkat dari Nabire pukul 09.00 WIT dan tiba di Jayapura pukul 10.40 WIT. Penerbangan sebaliknya berangkat dari Jayapura pukul 13.55 WIT dan akan tiba kembali di Nabire pada pukul 15.35 WIT.
Lalu untuk penerbangan Jayapura Dekai PP, berangkat dari Jayapura pukul 11.15 WIT dan tiba di Dekai pukul 12.05 WIT. Penerbangan sebaliknya yaitu berangkat dari Dekai pukul 12.30 WIT dan tiba kembali di Jayapura pukul 13.20 WIT.
"Selain menuju Biak, pelanggan NAM Air dari Nabire kelak dapat menikmati layanan penerbangan lanjutan ke Dekai. Untuk pelanggan yang melakukan penerbangan dari Nabire ke Jayapura nantinya dapat menikmati penerbangan lanjutan hingga ke Yogyakarta, Makassar, dan juga Jakarta. Layanan tersebut juga berlaku untuk penerbangan sebaliknya," paparnya.
Tidak hanya itu, NAM Air juga berencana mengoperasikan pesawat ATR 72-600 berikutnya untuk penerbangan dari dan ke Fakfak, Raja Ampat, Kaimana, Sorong dan Manokwari.
Sriwijaya Air dan NAM Air kini telah memiliki 50 pesawat Boeing dengan rute penerbangan setiap harinya sebanyak 20 penerbangan dan jumlah penumpang mencapai 11 juta. Persentasenya 90% merupakan penerbangan domestik.
Kementerian Pariwisata yakin bisnis pariwisata Papua akan semakin berkembang dengan adanya tambahan akses transportasi ke sejumlah daerah di Papua.
"Pilihan tepat bagi Maskapai NAM Air ambil jalur ini. Rute ini sangat strategis karena selama ini untuk menghubungkan dua kota tersebut selama ini memerlukan biaya yang mahal dan sulit. Dengan adanya penerbangan ini, biaya logistik diharapkan akan lebih mudah dan menjadi ekonomis," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Penambahan tiga rute baru ini juga diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Biak, Nabire ,dan Dekai.
"Potensi pariwisatanya juga akan bagus, NAM Air akan menambah kuat aksesibilitas udara ke Indonesia bagian timur. Tinggal nanti kita akan
all out di promosi dan
event pariwisatanya," tambahnya.
Ia menjelaskan, syarat sebuah kawasan untuk dipromosikan besar-besaran adalah telah memiliki 3A (Akses, Atraksi dan Amenitas).
"Akses merupakan faktor mutlak karena kalau tidak ada jalan menuju ke lokasi, destinasi mana pun tidak akan sukses. Karena itu, akses sangat penting. Orang tidak bisa bergerak tanpa akses yang bagus," tukasnya.
Perlu diketahui, Kabupaten Biak Numfor masih didominasi wisatawan nusantara. Wisatawan mancanegara yang mengunjungi pulau Biak antara lain dari kawasan Asia, seperti Jepang, Tiongkok, Korea serta beberapa Negara tetangga Papua Nugini, Australia, dan negara Eropa seperti Belanda, Jerman, Amerika.
Padahal berbagai objek wisata di Pulau Biak bisa menjadi destinasi wisata favorit. Ada Monumen Perang Dunia II, lapangan terbang sekutu Pulau Owi, dan Museum Cenderawasih. Lalu deretan wisata pantai seperti Pantai Segara Indah dan Pantai Wari.