Jakarta, CNN Indonesia -- Rasa rindu akan rasa hidangan khas daerah kadang terobati dengan menyantap hidangan serupa di kawasan Jakarta. Namun, rasanya tak selalu senikmat saat kita benar-benar menyantapnya di daerah asal. Mungkin kerinduan akan rasa ini dapat terobati saat publik melangkahkan kaki ke sebuah restoran di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Senyum Indonesia, tempat makan dengan konsep restoran keluarga siap mengobati rasa rindu publik lewat menu-menu Nusantara. Kok bisa? Menurut pengakuan asisten manajer, Joendi Artial bahan-bahan masakan memang didapat di sekitar Jakarta, tapi bumbu didatangkan dari daerah asal.
"Pemilik restoran, Kimberly suka keliling provinsi-provinsi di Indonesia. Di tiap daerah dia cari masakan otentik. Akhirnya menjalin kerjasama. Makanya bumbu dari sana," jelas Joendi saat ditemui di restoran, Jumat (11/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bumbu-bumbu yang didatangkan dari daerah asal disimpan dalam keadaan beku. Bumbu baru dihangatkan sesuai kebutuhan. Tak hanya bumbu, tapi untuk beberapa masakan, bahan juga turut didatangkan dari daerah asal. Joendi memberikan contoh ayam taliwang dan ayam betutu dari Bali.
"Metode menghangatkan masakan juga sesuai dengan arahan koki dari sana, jadi rasa tetap seperti ayam betutu jika dimakan di Bali," ujarnya.
Senyum Indonesia pun menyajikan Nasi Bali, andalan restoran. Nasi ini dilengkapi dengan lauk ayam betutu, ikan cabe, telur pindang, sambal matah, dan lawar kacang panjang. Rasa manis, pedas dan gurih pun menyatu di lidah. Sambal matah berupa irisan bawang merah dan cabai membuat sensasi segar di mulut. Mungkin rasanya bisa disebut 'pedas segar'.
Melengkapi sajian khas Bali, Joendi merekomendasikan untuk mencoba Teh Beras Merah. Teh dari Bali ini terbuat dari rebusan beras merah, jahe dan daun pandan. Aromanya wangi. Publik dapat menikmatinya dengan tambahan gula batu. Namun, akan lebih nikmat jika tanpa gula. Karena tak terbuat dari daun teh, maka ia tidak mengandung kafein.
 Bakso goreng. (Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari) |
'Naik Kelas'
Tak hanya mengusung rasa asli masakan, Senyum Indonesia juga mengangkat derajat makanan yang biasa kita temui di pinggir jalan ke restoran. Kualitas dan presentasi makanan tentu jadi berbeda. Pedagang, kata Joendi, memikirkan cara untuk memangkas cost production.
"Pastinya yang premium, yang bagus, bahannya juga fresh," tambahnya.
Ia berkata, Senyum Indonesia ingin membawa makanan ini naik level. Restoran juga ingin memfasilitasi mereka yang 'canggung' makan di pinggir jalan, tapi ingin tetap menyicipi makanan.
"Saya mikir, orang kaya kalau pengen makan rujak serut kan gimana, mungkin mereka ragu dengan kebersihan atau kualitas, nah mereka bisa ke sini dan makan makanan serupa," ujar Joendi.
Salah satu sudut restoran dengan hiasan dinding berupa lumpang (biasa untuk menumbuk bahan makanan) dari berbagai daerah. (Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari) |
Jajanan pinggir jalan seperti bakso goreng juga tahu gejrot hadir dengan tampilan apik. Rasanya pun tak kalah dengan tampilannya. Menyantap mereka tak membuat Anda khawatir soal kualitas.
Menikmati sajian di restoran ini mungkin bisa membangkitkan kenangan Anda akan tempat-tempat yang pernah dikunjungi. Yang jelas, sepulang dari Senyum Indonesia, senyuman terukir di bibir.
"Seperti nama restoran kami, kami ingin pelanggan masuk ke sini, terus keluar dari sini tersenyum," katanya.
(rah)