Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir Agustus tahun ini memeringati 20 tahun kematian Puteri Diana. Rekam jejak dan sekelumit kisah mengenai dirinya kembali muncul ke permukaan dan diperbincangkan publik. Kehilangan akan sosok berkharisma itu begitu dirasakan keluarga, termasuk sang ayah mertua, Pangeran Philip.
Jelang seremonial pemakamannya, ada sekelumit drama antara Perdana Menteri Inggris saat itu, Tony Blair dan Pangeran Philip. Dilansir dari Metro, Pangeran Philip secara emosional mengungkapkan argumennya soal usul Blair agar Pangeran William dan Pangeran Harry turut dalam seremoni pemakaman ibu mereka.
Percakapan ini disaksikan oleh salah satu staf Blair, Anji Hunter. Dia mengaku sangat terkejut mendengar betapa pangeran yang dikenal kerap 'ceplas-ceplos' ini bicara dengan sangat emosional dan diiringi tangis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bisa mengingatnya, itu seperti mengirim sinyal pada diri saya. Kami membicarakan tentang bagaimana jika William dan Harry sebaiknya turut terlibat (dalam seremoni pemakaman Puteri Diana) dan tiba-tiba terdengar suara Philip. Kami belum pernah mendengarkan dia sebelumnya, tapi dia sangat terluka," kata Hunter dikutip dari
Metro (20/8).
"Ini tentang anak-anak. Mereka kehilangan ibu mereka," kata Philip sambil menangis.
Hunter menambahkan: "Ya Tuhan, ada sedikit penderitaan di sana."
Daily Mail melaporkan, suami Hunter, Adam Boulton berkata dalam buku
Tony's Ten Years, bahwa Ratu Elizabeth menikmati momen di mana Philip berteriak melalui pengeras suara dari Balmoral.
"F*** off. Kita bicara soal dua orang anak yang baru saja kehilangan ibu mereka," kata Pangeran Philip.
Boulton berkata Pangeran Philip mencoba mencoba mengingatkan semua orang bahwa perasaan seseorang patut jadi pertimbangan. Blair mencoba membantu keluarga kerajaan dengan usulan terbaik, tapi sepertinya ini masalah sensitif.
Blair berpendapat, jika prosesi pemakaman tidak melibatkan Pangeran Charles, maka akan menimbulkan komentar negatif publik. Kepala Biro Komunikasi Blair, Alistar Campbell berkata, Blair menangkap mood publik dan kerajaan berterimakasih padanya untuk membantu pengaturan prosesi pemakaman.
Kedua putera Diana protes karena mereka harus berjalan di belakang peti mati ibu mereka sepanjang jalanan London.
"Itu satu hal paling berat yang pernah saya lakukan, perjalanan itu. Rasanya seperti dia berjalan bersama kami saat itu," kata Pangeran William.
Di menit akhir prosesi, ada campur tangan Pangeran Philip yang mencoba meyakinkan Pangeran William. "Jika saya ikut berjalan, maukah kamu berjalan bersama saya?" kata dia.
(rah)