Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan penggemar jazz memadati malam puncak Jazz Gunung Bromo 2017. Acara yang digelar di Amfiteater Terbuka Jiwa Jawa Resort Bromo pada Sabtu (19/8/2017) ini, didukung Kementerian Pariwisata.
Memasuki tahun ke sembilan, pagelaran musik itu sukses memadukan alunan musik jazz dengan hawa dan pemandangan sejuk khas pegunungan.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengapresiasi event ini. Menurutnya event ini mempunyai dampak luar biasa bagi masyarakat. Namun Esthy menyarankan beberapa hal pada penyelenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaiknya waktunya harus sudah pasti. Dan semua harus dipromosikan jauh-jauh hari. Dari mulai event hingga Beyond Bromo juga diperhatikan seperti menjual paket-paket dan sebagainya. Kalau di create serius, hasilnya pasti berdampak besar bagi perekonomian warga Tengger," ucap Esthy dalam rilisnya pada Senin (21/8/2017).
Esthy juga senang karena ribuan penggemar musik jazz ramai-ramai menikmati alunan dan lentingan gitar yang menggema dalam jazz tersebut, hingga membuat mereka berjoget tak memperdulikan rasa dingin menyengat.
"Semua menikmati udara dingin di Bromo dengan lantunan musik jazz," ujarnya.
Sementara penggagas Jazz Gunung Bromo Sigit Pramono juga mengapresiasi kehadiran ribuan Aljazziyah (sebutan penggemar jazz). Ia mengatakan, tidak banyak gelaran musik jazz yang bisa melewati tahun ke-9.
“Terima kasih kepada para pengunjung yang sudah mendukung acara ini,” ujarnya. Sigit.
Menurut Sigit, meski perayaan Jazz Gunung Bromo tahun ini telah usai, ke depannya konsep yang jauh lebih menarik sudah disiapkan. Rencananya, tahun depan gelaran serupa akan disajikan lebih lama, yakni tiga hari. Alasannya, penggemar Jazz Gunung semakin banyak.
“Kami memulai Jazz Gunung ini dari mulai di halaman hotel yang jumlahnya 200 penonton. Saat ini, jumlah penontonnya sudah mencapai 2 ribuan. Karena itu, tahun depan kami akan menambah kegiatannya. Dengan begitu, penonton yang hadir juga akan semakin banyak,” ungkapnya.
Jazz Gunung Bromo diramaikan oleh Glenn Fredly dan Indra Lesmana. Sebelumnya, hadir juga Dira Sugandi featuring Sri Hanuraga Trio yang meramaikan event dengan lagu nasional ‘Tanah Airku’.
Sono Seni Ensambel dan Soimah juga ambil bagian. Mereka tampil enerjik semakin mejadikan suasana alam di Gunung Bromo semakin semarak.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut mengapresiasi event ini. Menurutnya, event ini efektif menarik wisatawan.
“Direct impact dan indirect impact-nya besar. Hotel laku, restoran hidup, pedagang kaki lima juga ikut kebagian rezeki. Belum lagi coverage media. Nama Bromo yang sedang dikembangkan menjadi 10 Bali Baru jadi makin dikenal dunia,” kata Arief.