Menuju Kota Sejuta KelentengDari Mempawah, hanya tinggal 1,5 jam lagi sisa perjalanan ke Singkawang.
Singkawang disebut Kota Sejuta Klenteng, karena banyaknya bangunan klenteng atau vihara sebagai tempat beribadah pemeluk agama Buddha di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di Singkawang, vihara yang wajib dikunjungi ialah Vihara Tri Dharma Bumi Raya. Penjaga vihara tersebut sudah lumayan berumur. Mereka pun hanya bisa berbicara bahasa China. Saya sempat mencoba untuk ramalan dan permohonan.
 Penjaga Vihara Tri Dharma Bumi Raya. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Sang penjaga meminta saya mengocok kaleng yang berisikan tongkat-tongkat kayu dengan nomor sampai jatuh sendiri ke lantai.
Tongkat kayu yang telah jatuh ke lantai dianggap sebagai pilihan, lalu nomornya dicocokan dengan makna pesan dalam buku kitab yang diyakini sang penjaga.
'Nge-bakso' di Bakso 68Walau telah makan siang, tapi tak lengkap rasanya jika tak mampir ke Bakso Sapi 68 yang berada tak jauh dari vihara.
Salah satu menu yang saya nikmati adalah Sop Bakso Komplit, yang terdiri dari bakso sapi, babat sapi, tahu dan usus sapi.
Bakso daging sapi yang dijual di Bakso 68. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Pemilik rumah makan tersebut, Liu Tjan Ngiap, mengatakan kalau resep tersebut merupakan resep turun temurun sejak keluarganya berjualan di gerobak.
Sedangkan penamaan 68 sendiri berdasarkan nomor rumah toko yang keluarganya tempati.
“Nomor ini dari nomor rumah kami. Karena kami tidak bisa membaca makanya kami ikuti yang dituliskan oleh badan pajak," ujar Liu.
Bagi yang Muslim tak perlu khawatir menyantap makanan di sini, karena sudah bersertifikasi halal.
Matahari terbenam di Tanjung BajauHari sudah semakin sore dan rasanya kurang lengkap jika tak menutup hari dengan menyaksikan matahari tenggelam di pinggir pantai.
Saya lalu bergegas ke Pantai Tanjung Bajau yang berjarak sekitar 30 menit dari pusat kota Singkawang, dan searah dengan perjalanan kembali ke Pontianak.
Harga tiket masuk per orangnya sebesar Rp30 ribu. Untuk bisa menikmati matahari terbenam, mobil yang saya tumpangi harus menanjak bukit selama 15 menit.
 Matahari terbenam di Tanjung Bajau. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Titik Rindu Alam merupakan tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam. Pemandangan laut luas dan perkebunan di sekitarnya bisa terlihat jelas dari sini.
Setelah matahari tenggelam, saya segera kembali ke mobil, karena jika pulang terlalu malam dari sini kondisi jalanan akan terlalu gelap.
(ard)