3 Trik Bijak Unggah Status di Media Sosial

Rayhand Purnama Karim | CNN Indonesia
Minggu, 27 Agu 2017 10:31 WIB
Koordinator Kebijakan Bersosmed Enda Nasution, mengatakan ada 3 poin yang perlu diperhatikan sebelum berselancar di dunia maya khususnya media sosial.
pengguna media sosial juga tidak boleh terburu-buru menggungah ulang informasi yang belum tentu benar (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebebasan berpendapat memang dijamin oleh undang-undang, namun sekarang ini banyak orang yang kebablasan menyalahgunakan kebebasannya.

'Pelanggaran' dan penyalahgunaan kebebasan berpendapat ini kerap terjadi di dunia maya.

Tak dimungkiri, bagi sebagian orang Indonesia, media sosial menjadi wadah tersendiri untuk berbagi rutinitas keseharian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring perkembangan zaman, melalui media sosial kegunaannya tidak melulu untuk berbagi informasi, tapi saling menjatuhkan.

Untuk menghindari terjadinya hal ini, perlu adanya penanaman ajakan untuk bijak menggunakan media sosial sejak usia dini.


Koordinator Kebijakan Bersosmed Enda Nasution, mengatakan ada beberapa poin yang perlu diperhatikan sebelum seseorang berselancar di dunia maya khususnya media sosial.

Pertama, hindari mengunggah sesuatu dengan rasa emosi.

"Sebisa mungkin berdasarkan data dan fakta, jangan menyerang berdasar fisik atau perasaan," kata Enda di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8).

Lalu, menurutnya, tiap pengguna media sosial disarankan tidak menelan mentah-mentah seluruh informasi yang diperoleh. Apalagi, informasi tersebut langsung disebarkan tanpa tahu kebenarannya.

Terakhir, kata dia, pengguna media sosial harus berani tanggungjawab atas apa yang sudah disampaikan di media sosial. Pengguna, tidak bisa tiba-tiba lepas tangan, setelah menyampaikan atau mengunggah suatu pesan.

"Harus bertanggungjawab terkait apa pun yang disampaikan walau main-main atau untuk kelompok tertentu, tapi nantinya dilihat oleh semua orang" kata Enda.

Tidak Bisa Lari

Sementara, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi Samuel Abrijani Pangarepan, meminta kepada semua pihak untuk lebih meningkatkan kewaspadaan saat memperoleh informasi dalam sebuah berita.


"Kita lebih hati-hati membaca berita. Siapa yang nulis berita, medianya sudah punya kredibilitas belum, sudah menjalankan kaidah jurnalistik belum. Kedua, siapa orang yang menulisnya," kata dia.

Dia menambahkan bahwa sebaiknya pengguna media sosial juga tidak boleh terburu-buru menggungah ulang informasi yang belum tentu benar itu. Browsing adalah cara lebih baik untuk mencari tahu kebenaran.

"Yang sekarang terjadi waktu nanya juga disebarin, secara enggak langsung kita termasuk nyebarin. Jadi cari aja, browsing kalau rasanya tidak enak ya jangan disebarin," ucapnya.

Perlu diperhatikan, katanya, pelaku kejahatan di dunia maya tidak bisa lari atau bersembunyi. Secanggih apapun, dalam waktu dekat pelakunya bakal segera diketahui.

"Hanya butuh waktu saja, kalau Anda canggih bisa agak lambat kami mencarinya. Tapi kami punya sistem yang lebih canggih lagi, tentu akan lebih cepat," kata Samuel. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER