Rindu Penampilan Slank? Yuk Datang ke Atambua

advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 06 Sep 2017 13:44 WIB
Giliran band papan atas Tanah Air, Slank yang akan menghebohkan Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur.
Atambua, CNN Indonesia -- Giliran band papan atas Tanah Air, Slank yang akan menghebohkan Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur. Kepala Dinas Pariwisata Belu Johanes Andes Prihatin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang sukses mendatangkan Slank ke Belu.

"Saya yakin akan banyak yang menyebrang ke Atambua karena Slank bukan hanya dicintai oleh masyarakat Atambua, namun juga disukai oleh masyarakat Timor Leste. Saya pastikan semua ini berkat Kemenpar karena tidak ada daya dan upaya kami bisa membawa Slank ke Atambua," ujar Johanes semringah.

Penampilan Slank di Lapangan Umum Simpang Lima Atambua pada Jumat (22/9/2017) dipastikan mampu meningkatkan pariwisata Atambua di mata Timor Leste. Band yang digawangi oleh Kaka dan Bimbim itu dijadwalkan tampil pada pukul 18.00.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang biasa disapa Jap itu juga mempersilakan saudara tetangga Timor Leste untuk hadir dan menyaksikan pertunjukan spektakuler tersebut. Pertunjukan itu akan disiapkan dengan pencahayaan dan sound system yang mumpuni.

"Silakan menyeberang, tempat Anda untuk menyaksikan konser ini sudah kami sediakan dengan baik, pintu perbatasan kami buka dengan lapang, dan perbatasan akan buka dengan pintu yang lebih banyak. Kami jamin aman, silakan datang saudaraku membawa keluarga, karena Atambua sangat indah untuk disambangi," ujar Johanes.

Lebih lanjut Johanes mengatakan, setelah mendapatkan kepastian tanggal dari pihak manajemen Slank dan Kemenpar, pihaknya langsung berkoordinasi dengan seluruh elemen terkait di Atambua. Koordinasi itu dilakukan dengan pihak keamanan dan stakeholder pimpinan di Atambua.

"Bahkan, kami dan Kemenpar telah mengirim tim promosi ke negara tetangga agar acara ini berjalan sukses dan lancar. Tentunya berdampak besar bagi pariwisata Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Atambua juga mendatangkan Cokelat dan Jamrud pada 28 Agustus 2017. Pertunjukan itu juga dihadiri masyarakat Timor Leste yang menyeberang melalui pintu perbatasan. Atambua memang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Saat itu, Jackline Rossy, vokalis Cokelat mengaku tidak menyangka dengan respons yang besar dari masyarakat. Termasuk kehadiran wisatawan dari Timor Leste.

Jackline mengatakan musik adalah bahasa universal yang dapat dengan mudah diterima banyak orang. Musik punya magnet yang luar biasa. Contohnya di Festival Cross Border Atambua 2017, seluruh lapisan masyarakat berkumpul dan menikmati sajian yang disuguhkan. Dia pun sepakat jika musik merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dengan pariwisata.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sepakat dan telah berulang kali mengatakan bahwa musik adalah bahasa universal. "Untuk menciptakan crowd memang perlu bahasa universal dan musik adalah salah satu jawabannya," katanya.

Karena itu, Kementerian yang dipimpinnya juga kerap hadir dan memberi dukungan dalam berbagai penyelenggaraan konser musik. Terkait dengan penyelenggaraan acara di crosborder area, menurutnya itu merupakan salah satu cara yang efektif dalam menarik kunjungan wisman.

Di banyak negara, crossborder menjadi cara yang ampuh dalam meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara. Negara itu seperti di Prancis, Spanyol, dan beberapa negara Eropa yang banyak menempuh cara ini untuk menaikkan wisman dari crossborder.

Penyelenggaraan festival di daerah crossborder juga akan memberikan dampak terhadap daerah tersebut. Dengan kehadiran lebih dari 25 ribu orang di setiap penyelenggaraan festival, tentu akan banyak memberi dampak ke masyarakat. Pelaku bisnis akan tertarik menanamkan modalnya ke usaha pariwisata di daerah perbatasan.

"Bagi pelaku bisnis, ini menarik. Mereka pasti sudah mulai berhitung untuk membangun amenitas seperti hotel, resort atau akomodasi, lalu membuat atraksi seperti theme park, seni pertunjukan, dan lainnya. Tujuannya agar orang lebih lama tinggal," kata dia.

Dia juga memprediksi, akan ada lebih banyak akses yang dibangun menuju ke perbatasan, termasuk bisnis transportasi dan pengiriman kargo yang ada di dalamnya.

"Perbatasan tidak lagi sepi, tidak lagi dianggap sebagai daerah pinggiran. Tetapi justru menjadi wilayah terdepan di Tanah Air," ungkap Arief.

Karena itu, menggerakkan perekonomian masyarakat di perbatasan dengan Crossborder Festival akan semakin konkret.

"Apalagi ada pengusaha lokal dari daerah sana yang bergerak, itu akan sangat kuat multiplying effect-nya. Di Pariwisata itu setiap investasi yang ditanamkan akan berdampak 170 persen buat masyarakat di sekitar itu," kata dia.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER