Jokowi Sebut Bandara di Destinasi Prioritas Bakal Di-upgrade

advertorial | CNN Indonesia
Senin, 11 Sep 2017 19:34 WIB
Presiden Joko Widodo serius menawarkan sector pariwisata sebagai ujung tombak kerja sama dengan Singapura.
Singapura, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo serius menawarkan sector pariwisata sebagai ujung tombak kerja sama dengan Singapura, selain pengembangan ekonomi berbasis digital.

Hal itu terekam dalam pembahasan dengan PM Singapura Lee Hsien Loong di Negeri Singa Putih itu, pada Kamis (7/9/2017).

Salah satu yang dipersentasikan Presiden Jokowi adalah pengembangan bandara di 10 Bali Baru atau 10 destinasi prioritas.  "Dalam waktu 10 bulan ke depan, bandara di Danau Toba, Labuan Bajo akan diubah menjadi bandara internasional. Harapannya makin banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia," tutur Presiden Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan presiden itu sama dengan pernyataan Menhub Budi Karya Sumadi dan Menpar Arief Yahya. Selain Bandara Silangit Danau Toba dan Bandara Komodo Labuan Bajo, juga bandara H.AS. Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Belitung yang juga akan menjadi bandara internasional.

Rencana pernah disampaikan oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Efendi beberapa waktu lalu. Bahkan awal tahun 2017 sudah disimulasi CIQP-nya, Custom, Immigration, Quaratine and Port-nya.

Sementara Menpar Arief Yahya mengatakan semua destinasi yang masuk dalam 10 destinasi prioritas itu harus memiliki bandara internasional. Dengan tujuan wisatawan bisa terbang langsung menuju ke destinasi yang dikembangkan.

Oleh sebab itu, pemerintah ingin Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama dan menyinergikan keunggulan yang dimiliki kedua negara di bidang pariwisata.

"Singapura punya teknologi dan man made. Indonesia punya alam dan budaya maka sinergi antara Indonesia Singapura dalam marketing akan saling menguatkan sektor pariwisata," kata Arief.

Adapun yang diajukan pemerintah adalah Batam karena dianggap tempat yang ideal untuk mengembangkan kerja sama ekonomi digital dan pariwisata tersebut, di antaranya pengembangan digital park cluster di Nongsa Batam, pembangunan start-up incubator, program training for trainers baik untuk pekerja IT maupun para dosen.

Menpar Arief Yahya yang ikut bergabung dalam jajaran menteri pendamping Presiden Jokowi juga memaparkan potensi pariwisata Indonesia.

Paparannya dijabarkan dengan detail dalam diskusi panel dengan paparan berjudul 'National Policy on Tourism Industry Development'. Dalam paparannya, mantan Dirut Telkom itu menegaskan kemudahan berbisnis di Indonesia telah membaik.

Apalagi sekarang pemerintah Indonesia tengah getol menyederhanakan peraturan.

"Upaya penyederhanaan peraturan itu untuk memudahkan investasi masuk. Dan saat ini kami sedang mengembangkan 10 destinasi prioritas teratas yang disebut 10 Bali Baru," ujar Arief .

Di kesempatan itu, ia menyebut kembali Singapura adalah transportation hub bagi pariwisata Indonesia. Sebagai gerbang menuju the world next door Indonesia dengan jutaan orang yang transit di Changi Airport.

Saat ini, Singapura adalah titik penghubung Barat-Timur, Utara-Selatan, Tenggara-Barat Laut. "Karena itu menggenjot promosi di Singapura untuk mendorong ke papan atas dalam pertumbuhan wisman itu menyelesaikan banyak hal. Menaikkan persentase originasi Singapura, otomatis melipatgandakan jumlah wisman yang inbound.," tutur Arief.

"Jaraknya dekat, waktu terbang tidak lama, akses pintu banyak, termasuk via pelabuhan di Batam-Bintan. Ditambah lagi ada banyak keunggulan kompetitif dan komparatif dari atraksi yang dimiliki Indonesia, dengan alam dan budayanya," kata Arief lagi  di hadapan 500 pebisnis dari Singapura.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER