Cerita CPNS Kemenkumham dalam Menimbang Peluang Kelulusan

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Senin, 11 Sep 2017 22:16 WIB
Nina Auliana belajar mandiri untuk hadapi SKD CPNS Kemenkumham. Jika tak lulus, ia menimbang untuk mengirim lamaran ke kementerian lain.
Nina Auliana belajar mandiri untuk hadapi SKD CPNS Kemenkumham. Jika tak lulus, ia bersiap mengirim lamaran ke kementerian lain. (Foto: CNNIndonesia/Elise Dwi Ratnasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suasana di Gedung Badan Kepegawaian Negara terasa lebih lengang daripada biasanya. Tes calon pegawai negeri sipil sedang berlangsung hingga sesi keempat. Para peserta sibuk mengecek sesi serta lokasi Seleksi Kemampuan Dasar (SKD).

Salah satunya Nina Auliana. Ia melamar untuk posisi penata keuangan. Lulusan akuntansi ini mengaku telah mempersiapkan diri demi tes hari ini. Belajar hingga browsing mengenai ujian dengan sistem Computer Assist Test (CAT) sudah ia lakoni.

"Kalau enggak lolos ya, lanjut masukin (lamaran) ke Kemenkeu. Belum sempat buka-buka di lembaga lain sih," katanya pada CNNIndonesia.com di sela menunggu giliran SKD di gedung BKN, Senin (11/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditanya lebih jauh, Nina mengakui dirinya termotivasi mengikuti tes CPNS karena ada jaminan hari tua. Selain itu, kata dia, PNS juga menerima sejumlah tunjangan.


Tak berbeda jauh dengan Nina, Ryan peserta asal NTT juga tergiur akan kepastian atau jaminan masa pensiun.

"Inginnya yang lebih pasti. Perusahaan swasta itu kita enggak tahu perkembangan ke depannya. Kalau kementerian itu, Indonesia tetap ada ya begitu pula kementerian. Jaminannya sampai pensiun," ujarnya.

Lulusan teknik perminyakan salah satu universitas di Yogyakarta ini mengaku lebih banyak persiapan belajar materi wawasan kebangsaan. Jika tak lolos untuk posisi analis kekayaan intelektual Kemenkumham, ia berencana melamar periode kedua ke Kementerian ESDM dan KLHK.

"KLHK buka untuk 72 posisi, jadi peluangnya lebih besar kalau dibanding ESDM. ESDM cari dua posisi yang lulusan perminyakan," katanya.


Para peserta memang tergiur akan jaminan hari tua. Menurut Kepala BKN, Bima Haria Wibisana, hal itu memang tak bisa dipungkiri jadi salah satu motivasi peserta. Peserta, lanjut Bima, mungkin juga merasa PNS itu pekerjaannya santai dan secure karena uang pensiun. Padahal, PNS lebih berat pekerjaannya daripada swasta.

"Mereka bisa dipecat kalau nggak perform. Dua tahun nggak perform bisa diberhentikan," tambahnya.

Selain itu, bagi mereka yang di daerah status PNS memudahkan untuk mencari jodoh. PNS seakan punya kekuatan tersendiri untuk menarik perhatian calon mertua. Ada rasa bangga saat memiliki anak atau menantu 'berseragam'.

"Mereka yang menjadi PNS harus punya orientasi pelayanan publik. Nggak semua orang bisa, ini itu semacam talent," ucapnya. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER