Kelahiran Kembali Fiorucci, Label Fesyen yang Dipuja 1980-an

Filani Olyvia | CNN Indonesia
Minggu, 24 Sep 2017 14:20 WIB
Gelaran London Fashion Week 2017 pekan lalu jadi penanda kembalinya label fesyen paling berpengaruh di era 80-an, Fiorucci.
Gelaran London Fashion Week 2017 pekan lalu jadi penanda kembalinya label fesyen paling berpengaruh di era 80-an, Fiorucci. (Dok/Christopher Kane show/Foto: REUTERS/Mary Turner)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelaran London Fashion Week 2017 pekan lalu jadi penanda kembalinya label fesyen paling berpengaruh di era 80-an, Fiorucci.

Bagi Anda yang tidak tahu, Fiorucci mungkin adalah salah satu label fesyen yang berhasil 'mengedukasi' orang-orang di Eropa, khususnya Italia, tentang seni berpakaian dengan memadu-madankan stretch denim dan graphic prints tee.

Setara dengan merek Supreme pada saat ini, yang produk-produknya tidak terlalu 'serius', tapi sanggup memberi dampak besar pada industri fesyen. Terutama karena digemari oleh kaum elit sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendirinya, Elio Fiorucci adalah seorang inovator. Pencipta beberapa tren paling penting di era ini, seperti crop top. Ia pun disebut-sebut sebagai desainer pertama yang mengenalkan busana renang paling kontroversial asal Amerika Serikat, seperti 'thong', ke Eropa.


Pada masa jayanya, Fiorucci jadi surga fesyen bagi seniman, desianer, juga selebriti seperti Elizabeth Taylor, Cher dan Jacqueline Onassis. Jauh sebelum Instagram dan budaya belanja online mengambil alih bisnis retail, toko-toko Fiorucci jadi tempat 'nongkrong' muda-mudi di Eropa.

"Mereka punya seorang DJ, juga stall yang berbeda untuk memajang jeans, sepatu dan pakaian dalam. Memasuki toko Fiorucci adalah pengalaman yang sala sekali beda dengan departemen store pada umumnya (di masa itu)," kenang pendiri majalah i-D, Terry Jones, seperti dikutip dari CNN.

Kini, pasca kematian Elio Fiorucci pada 2015 lalu, merek Fiorucci dipegang oleh Stephen dan Janie Schaffer, yang tak lain adalah pemilik lini fesyen Knickerbox.

Bertepatan dengan gelaran London Fashion Week 2017 lalu, keduanya langsung membuka kembali sebuah toko di Brewer Street, London. Dalam kemunculan pertamanya, Stephen dan Janie pun menggandeng supermodel Georgia May Jagger sebagai wajah dari kampanye mereka.

[Gambas:Instagram]

Mencoba merekonstruksi salah satu campaign paling ikonik Fiorucci di tahun 1977. Menampilkan seorang model perempuan di bawah siraman air dengan crop top bertuliskan Fiorucci dengan motif garis-garis berwarna merah.


"Ini (Fiorucci) adalah salah satu dari sekian banyak warisan dari sejarah dunia mode. Maka sayang rasanya kalau merek ini hilang begitu saja," ujar Janie, seperti dikutip dari CNN.

Koleksi baru dari kaos, celana jeans, sweatshirts dan jumpsuit, yang selama ini jadi ciri gaya Fiorucci, juga mulai dijajakan di toko retail seperti Barneys dan Selfridges.

Sekarang tinggal masalah waktu. Apakah Fiorucci di bawah arahan Janie Schaffer bisa kembali ke masa jayanya, atau setidaknya mengimbangi gaung merek sekelas Champion, Supreme dan Stone Island yang digemari generasi millennial. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER