Jakarta, CNN Indonesia --
Masyarakat Tanah Karo dari berbagai kalangan sangat gembira usai Tour de Sinabung 2017 sukses digelar. Sebab, para pemilik dan pegawai hotel sampai pedagang kaki lima mendapatkan banyak keuntungan dari acara tersebut.
Setelah empat kali digelar, Tour de Sinabung sukses memunculkan destinasi wisata yang makin dikenal masyarakat. Dari Air Terjun Sipiso Piso, Desa Wisata Dokan, Taman Mejuah Juah Berastagi, Kabanjahe, hingga Gunung Api Sibayak Tua dan Sibayak Muda.
Masih banyak destinasi wisata lainnya yang tidak kalah indah, seperti Air Terjun Sikulikap, Danau Lau Kawar, Gua Liang Daha, dan Puncak Uruk Ndoholi yang menyerupai Bukit Gundaling.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Destinasi tersebut makin dikenal masyarakat karena
start dan finis setiap etape berada di destinasi wisata. Semuanya pun diliput media dalam dan luar negeri.
"Selain itu, ratusan kilometer jalan yang diperbaiki setiap tahun untuk jalur balap sepeda menyebabkan semakin lancarnya arus orang, barang, dan jasa. Dan yang paling penting pasca letusan atau erupsi Gunung Sinabung, dunia perlu tahu bahwa daerah wisata Karo masih tetap aman untuk dikunjungi turis," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Senin (2/10).
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba Arie Prasetyo ikut melayangkan apresiasi terhadap pihak penyelenggara. Baginya,
event ini merupakan kerja bersama komunitas sepeda dan telah dilaksanakan secara konsisten selama 4 tahun terakhir.
"Ke depannya kegiatan
sport tourism ini harus dapat di-
brand secara internasional, mengundang lebih banyak lagi komunitas dan wisatawan internasional. Menggunakan
endorser yang terkenal dan pengelolaan medianya pun harus lebih viral baik itu
pre-event, on-event, dan
post event," katanya.
Tour de Sinabung 4 dimulai pada 1 Oktober 2017 dengan acara pembukaan dan pelepasan yang dilakukan di dua tempat, yaitu di Lapangan Kantor DPRD Tanah Karo bagi peserta jelajah sepeda gunung dan di Desa Wisata Dokan bagi peserta jelajah sepeda ontel.
Peserta Tour de Sinabung 4 ini berjumlah lebih kurang 500 orang berasal dari komunitas pecinta jelajah sepeda gunung dan ontel nasional dan internasional dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu jalur sepeda gunung dan sepeda ontel.
Jalur sepeda gunung mengambil rute
open stage Berastagi-Gongsol-Merdeka-Cinta Rayat-Ujung Teran (jarak tempuh 11 kilometer) dengan perkiraan waktu 60 menit, kemudian istirahat 30 menit. Dilanjutkan lagi dengan rute Ujung Teran-Deram-Sukandebi-Perteguhen-Simpang Empat (jarak tempuh 10 kilomeer) dengan waktu 90 menit.
"Setelah
break 30 menit, dilanjutkan lagi dari Simpang Empat-Simpang Nang Belawan-Kacaribu-Jalan Lingkar-Simpang Pajak Singa-Jalan Kotacane Kapt Bangsi Sembiring-Tugu Bambu Runcing-Jalan Kapt Pala Bangun-Nabung Surbakti-Lapangan Yonif Simbisa sebagai titik finis," papar Arie.
Sedangkan, jalur sepeda ontel dengan rute
open stage Berastagi-Jalan Gundaling-Hotel Kaliaga- Trimurti-Bioskop Ria-Veteran-Bundaran Tugu Perjuangan-Jamin Ginting-Lapangan Kodim-Mesjid Agung-Terminal-Pahlawan-Selamet ketaren-Tugu Kapt Purba-Mumah Purba-Bangsi Sembiring-TuguBambu Runcing-Pala Bangun-Sentrum-Nabung Surbakti dan Lapangan Simbisa sebagai titik finis.
Sebelum lomba digelar, telah diadakan Malam Pentas Seni yang dilaksanakan di Taman Mejuah Juah Berastagi. Acara ini digelar sebelum jelajah sepeda gunung dan ontel di laksanakan.
Acaranya dimeriahkan oleh pemain biola Romello Armando Purba. Ada juga grup musik yang tergabung dalam Sadakata Art, grup vokal SMAN 1 Berastagi, grup vokal SMAN Kabanjahe, dan suguhan tari dari anak-anak pramuka Saka Wira Kartika.
Sementara penutupan Tour de Sinabung 4 dilaksanakan pada hari yang sama di Lapangan Parkir Air Terjun Sipiso Piso yang merupakan salah satu destinasi wisata di Tanah karo.
"Ini untuk lebih memperkenalkan dan mendekatkan peserta pada wisata Air Terjun Sipiso Piso yang merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia dengan ketinggian air jatuh 120 meter," pungkasnya.