Kenali Gejala-gejala Hipoksia Agar Tak Berakibat Fatal

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Selasa, 17 Okt 2017 12:10 WIB
Kekurangan oksigen dalam tubuh akan menyebabkan hipoxemia atau hipoksia. Agar tak berakibat fatal, gejala hipoksia harus diperhatikan dan ditangani cepat.
Berbeda dengan dengan gejala hipoksia ringan, di tingkat berat, hipoksia akan membuat penderita mengalami koma, berhenti bernapas, sampai kematian otak. (Thinkstock/RyanKing999)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam hidupnya, manusia selalu membutuhkan oksigen untuk bernapas. Kekurangan oksigen dalam tubuh akan menyebabkan hipoxemia atau hipoksia.

Hipoxemia (kurangnya oksigen dalam darah) akan menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan tubuh). Hanya saja, seringkali kedua gejala ini sering disebut sebagai hipoksia.

Kekurangan oksigen untuk bernapas akan berakibat fatal. Tanpa oksigen, otak, hati, dan organ lainnya akan rusak dan tak berfungsi dalam hitungan menit setelah gejala tampak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak yang tak sadar kalau hipoksia merupakan sebuah kondisi yang berbahaya. Agar tak berakibat fatal, gejala-gejala hipoksia harus diperhatikan dan ditangani dengan cepat.

Dalam kondisi hipoksia ringan, penderita akan mengalami beberapa gejala antara lain kehilangan ingatan jangka pendek. Selain itu, penderita hipoksia ringan juga kerap kali mengalami kesulitan untuk menggerakkan tubuh dan sulit untuk fokus.

Berbeda dengan dengan gejala hipoksia ringan, di tingkat berat, hipoksia akan membuat penderita mengalami koma, berhenti bernapas, sampai kematian otak.

Mengutip berbagai sumber, secara umum berikut beberapa gejala hipoksia yang harus diperhatikan:

1. Perubahan warna kulit, dari warna biru sampai merah ceri.
2. Penderita hipoksia seringkali terlihat linglung dan kebingungan
3. Batuk tanpa henti
4. Denyut jantung yang sangat cepat
5. Napas pendek dan cepat
6. Berkeringat
7. Sesak napas dan napas berbunyi.




(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER