Mengenal Mandalika, Kawasan Wisata di Vlog Jokowi

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Selasa, 24 Okt 2017 15:35 WIB
Mandalika berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Bandara Internasional Lombok atau setengah jam perjalanan dari pusat kota Lombok.
Panorama Pantai Seger di kawasan KEK Mandalika. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya Kepulauan Gili dan Lombok, saat ini Nusa Tenggara Barat juga memiliki Mandalika yang baru saja diresmikan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada minggu kemarin.

Saat ini, pemerintah Indonesia memiliki 12 KEK, dan empat di antaranya merupakan KEK Pariwista, yakni; Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), dan Morotai (Maluku Utara).

KEK Pariwisata merupakan “barang jualan” pemerintah Indonesia untuk investor demi pengembangan industri pariwisata Tanah Air. Sederhananya, semakin banyak turis yang berkunjung maka pendapatan negara dari pariwisata akan semakin besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mandalika nantinya akan dikelola oleh PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yang saat ini mengelola kawasan Nusa Dua di Bali.

Setelah pembangunan dilakukan, ITDC memperkirakan kalau 2 juta turis akan datang ke Mandalika setiap tahunnya.

Mandalika berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Bandara Internasional Lombok atau setengah jam perjalanan dari pusat kota Lombok.

Sama seperti Bali, karena sering dikunjungi turis mancanegara, ada banyak pilihan kendaraan yang bisa digunakan menuju ke Mandalika, mulai dari kendaraan umum sampai mobil sewa.

[Gambas:Instagram]

Sudah pasti pantai menjadi objek wisata utama di Mandalika. Pantainya berpasir putih halus dengan ombak yang menyapu tenang.

Pantai-pantai yang yang populer ialah Pantai Tanjung Aan, Pantai Serenting, Pantai Seger, Pantai Kuta, dan Pantai Gerupuk.

Aktivitas seperti surfing, menyelam, atau sekadar berjemur tentu saja bisa dilakukan di sana. Bagi yang ingin menjelajah perbukitan, Bukit Seger bisa didatangi.

[Gambas:Instagram]

Setiap tahunnya, ada Festival Bau Nyale yang digelar. Festival ini berupa tradisi Suku Sasak yang menangkap cacing laut di Pantai Seger, setiap bulan Februari atau Maret.

Berbeda dengan Bali, jarang ditemui bar atau kelab malam di sepanjang jalan Lombok. Begitu pun dengan di Mandalika. Pasalnya, mayoritas masyarakat di Nusa Tenggara Barat memeluk agama Islam.

Meski demikian, sejumlah tempat makan masih menjual bir. Keriaan malam yang lebih seru juga masih bisa ditemui di komplek hotel besar. 

[Gambas:Instagram]

Jika mengunjungi Mandalika di akhir pekan ini, turis bisa menginap di Hotel Novotel atau Aerotel. Tahun depan, pilihan hotelnya akan lebih banyak lagi, karena ada lima jaringan hotel bintang lima yang bakal memulai pembangunannya di sana.

Salah satunya ialah resor mewah Club Med, yang dikatakan juru bicaranya bakal resmi beroperasi pada tahun 2020 di atas lahan seluas 15 hektare di bibir Pantai Kuta.

“Setelah Bintan dan Bali, ClubMed berencana untuk beroperasi di Mandalika, dikarenakan kawasan hijaunya yang masih lestari dan cocok dengan konsep resor kami yang dekat dengan alam,” kata Melly Dentinarahmi kepada CNNIndonesia.com pada Senin (23/10).

[Gambas:Instagram]

“Selain mendatangkan turis, kami juga berharap kalau properti kami bisa menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar, dengan adanya lapangan kerja dengan pekerja lokal,” lanjutnya.

Walau mengundang banyak investor, namun Presiden Joko Widodo berpesan agar pembangunan di Mandalika tetap dalam koridor kearifan lokal.

“Jangan dibangun rumah-rumah bergaya Spanyol. Lombok memiliki kekuatan karakter arsitektur yang kuat,” kata Jokowi seperti yang dikutip dari Antara pekan kemarin.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER