Jakarta, CNN Indonesia -- Cara cerdas dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk menyihir Melbourne, Australia dengan paket wisata bertajuk Wonderful Indonesia Packages 2017.
Bertempat di Westfield Southland Melbourne, paket wisata yang disodorkan Kemenpar laris manis diserbu calon wisatawan mancanegara (wisman) dari negara itu.
"Respons pasar sangat bagus, karena harga sangat murah dan ini akan terus menjadi perhatian pengunjung Mall dan masyarakat Melbourne. Bayangkan saja, hanya dengan $1.189 dolar, sudah bisa ke Bali dan menginap selama 7 malam di sana. Ini cara sangat efektif sekali, kami tawarkan enam harga dengan destinasi yang berbeda-beda,” ujar Emil Hadi Ridwan, Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Kemenpar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Promosi bekerjasama dengan salah satu agensi perjalanan wisata raksasa di Australia, Helloworld, itu digelar pada 20 November hingga 3 Desember 2017.
Menyempatkan hadir di acara tersebut perwakilan Kemenpar Priyantono Rudito (Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Strategis), Micky Irfandi (General Manager Garuda Indonesia Melbourne), dan Konjen Indonesia di Melbourne Dewi Safitri Wahab) serta Banga Malenia (Vice Consul Economy) di Westfield Southland Melbourne, Kamis, 23 November 2017.
Priyanto menambahkan, munculnya paket wisata yang murah meriah dan ditawarkan ke masyarakat Melbourne adalah bagian dari strategi Kemenpar berkoordinasi dengan Garuda Indonesia dan semua industri yang ada di Indonesia.
"Kami bersyukur akhirnya kami hadir langsung di pusat dan jantung pasar utama pariwisata Indonesia. Karena Australia berkontribusi 10 persen dalam pencapaian target Wisman di tanah air kita. Nah ini sesuai dengan arahan pak Menteri Pariwisata Arief Yahya, kita integrasikan paket wisata yang dibuat dengan Helloworld melalui booth, offline dan dilayani langsung maupun online," beber pria yang biasa disapa Pak Pri itu.
Kata Pri, ini merupakan implementasi dari strategi pemasaran yang diarahkan oleh Menpar Arief Yahya, yaitu membuat penawaran yang sukar ditolak pelanggan.
"Resepnya adalah dengan pendekatan utilisasi atau pemanfaatan kapasitas yang kosong. Jadi, kami tahu untuk membuat over-capacity diperlukan penawaran-penawaran yang menarik terkait dengan akses, amenitas dan atraksi. Untuk akses kami bersyukur sudah bekerjasama dengan Garuda Indonesia, sementara untuk amenitas kami berkoordinasi dengan hotel-hotel di Bali dan Lombok serta atraksi juga sudah disiapkan di Bali dan Lombok," kata pria berkacamata itu.
"Karena itu muncullah paket-paket yang bisa menarik minat wisatawan unggulan di Australia ini. Kami lakukan ini di bulan November agar mereka di bulan Desember berbondong-bondong ke tanah air," kata Pri.
General Manager Garuda Indonesia Melbourne Micky Irfandi juga sangat semringah dengan aksi Kemenpar ini. Karena, dengan paket tersebut, permintaan wisatawan akan semakin tinggi dan meningkat dari Melbourne ke Bali dan Lombok.
"Bahkan saya sangat berharap paket-paket ini terus berkesinambungan dari tahun ke tahun dan kami siap mendukung," kata Micky.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memang sangat konsentrasi dengan pasar Australia. Kata Arief,
"Target penjualan harus terealisasi dengan baik. Acara itu harus dapat meningkatkan penjualan paket-paket wisata ke destinasi di Indonesia,” ujarnya.
Mantan Dirut Telkom itu menjelaskan, jumlah wisman Australia ke Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan. Dalam kurun waktu satu tahun, dari 2015 ke 2016 mengalami peningkatan sebesar 14 persen. Karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan kerja sama dengan travel agent besar (wholesaler) serta maskapai penerbangan melalui promosi gabungan dan insentif untuk membuka rute penerbangan selain Bali dan Jakarta, demi memperluas akses wisman Australia ke destinasi di Indonesia selain Bali.
“Menciptakan 10 Bali baru menjadi program pemerintah untuk mengembangkan destinasi wisata di luar Bali. Para investor dan pebisnis Australia dapat berinvestasi di sektor pariwista bekerja sama dengan pihak Indonesia, seiring kemudahan berinvestasi di Indonesia,” ujar Arief Yahya.