LAPORAN PARIS COUTURE WEEK

Persembahan Couture Jean Paul Gaultier untuk Pierre Cardin

Fandi Stuerz | CNN Indonesia
Minggu, 28 Jan 2018 13:52 WIB
Setelah 48 tahun, Jean Paul Gaultier mendedikasikan koleksi couturenya sendiri ke sosok bos pertamanya di panggung haute couture: Monsieur Pierre Cardin.
Foto: AFP PHOTO / BERTRAND GUAY
Paris, CNN Indonesia -- Pada 24 April 1970, seorang pemuda yang berulang tahun ke-18 pulang dari sekolahnya. Bak kado ulang tahun, dia mendapat kabar bahwa portofolio desain yang dikirimkan oleh ibunya mendapatkan persetujuan untuk wawancara kerja dengan Pierre Cardin, salah satu petinggi dunia fashion di zamannya.

Setelah wawancara historis yang singkat dan menegangkan, ia mendapatkan pekerjaan sebagai tim junior studio milik Cardin untuk mempersiapkan koleksi couture di bulan Juli 1970. Ia adalah Jean Paul Gaultier.

Dan hampir 48 tahun kemudian, Jean Paul Gaultier mendedikasikan koleksi couturenya sendiri ke sosok bos pertamanya di panggung haute couture: Monsieur Pierre Cardin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pierre Cardin adalah figur dunia fashion yang melegenda. Sebagai couturier tertua di dunia (meskipun sudah tidak aktif lagi), Pierre Cardin yang berusia 95 tahun kali ini duduk di barisan depan untuk menyaksikan pergelaran haute couture milik salah satu anak didiknya itu.

Dipentaskan di depan serangkaian panel dengan cahaya yang berganti-ganti yang mengingatkan banyak era Cardin dari Futurisme awalnya hingga gaya Pop Star dan grafis psychedelic 1960-an yang berani. 

Persembahan Couture Jean Paul Gaultier untuk Pierre CardinFoto: AFP PHOTO / BERTRAND GUAY

Jean-Paul membuka aksinya dengan beberapa gaun hologram dengan pusaran warna hitam dan putih yang diikuti oleh tuksedo yang luar biasa dengan rumbai-rumbai berbahan kulit.

Sementara itu, momen Space Age kreasi Pierre Cardin diisyaratkan dengan gaya rambut luar angkasa- rambut bobs dipotong dengan presisi origami - dan beberapa jaket layaknya pahlawan super.

Persembahan Couture Jean Paul Gaultier untuk Pierre CardinFoto: AFP PHOTO / BERTRAND GUAY

Dalam koleksi ini, tak lupa Jean Paul Gaultier melemparkan beberapa potongan klasiknya sendiri, terutama gaun parit-mantel yang dengan lengan leg-o-mutton yang mendapat tepuk tangan meriah.

Gaultier bahkan membangkitkan pengaruh Cardin yang terispirasi dari timur - Pierre adalah desainer barat pertama yang menjual jinsnya di Rusia dan desainer pertama yang memiliki merek restoran, Maxim', yang dibuka di Beijing.

Hasilnya: celana jacquard wafel mono-warna yang layaknya dkenakan permaisuri Dinasti Ming modern.
 
"Pekerjaan pertama saya di dunia mode adalah dengan Pierre Cardin. Tentu saja is sebenarnya berasal dari Italia, bernama asli Pietro Cardini dari keluarga kelahiran Venesia. Saya mulai bekerja di studionya pada hari ulang tahun ke 18 saya. Bisa anda bayangkan, sudah lama sekali“, ujar Jean Paul Gaultier yang kini berusia 65 tahun.

"Pierre Cardin adalah sebuah keajaiban. Dan, saya merasa biasa memberi penghormatan kepada perancang yang telah membuka begitu banyak pintu untuk kita semua. Bayangkan kebebasan dan kreativitas yang ia perjuangkan! Tanpa sebuah organisasi besar, Pierre Cardin telah mengubah sejarah mode, “ungkap Jean-Paul Gaultier di belakang panggung yang penuh sesak.

Di belakang panggung itu, desainer terkenal lain, Nicholas Ghesquière Louis Vuitton dan aktris Prancis pemenang piala Oscar Marion Cotillard serta musisi kelahiran Indonesia Anggun C. Sasmi bergabung dalam sebuah sesi foto dengan paparazzi.

Persembahan Couture Jean Paul Gaultier untuk Pierre CardinFoto: AFP PHOTO / BERTRAND GUAY

 Jean Paul Gaultier adalah salah satu The Show Man di ajang haute couture, dan sebagai salah satu penutupnya, ia membuat sebuah gaun berpayet berwarna biru langit dengan konstruksi asimetris, dikenakan oleh model CocoRocha, serta versi mini yang dikenakan oleh anaknya yang masih balita, Ioni Conran.

Berdua, mereka memparadekan busana karya Gaultier dengan berdansa dan berlari-lari di sepanjang runway, diiringi gemuruh tepuk tangan penonton.

Jean Paul Gaultier adalah satu dari sedikit grand couturier yang lahir, terdidik dan terlatih di Prancis. Suatu saat nanti, sangat mungkin ia akan menjadi legenda seperti pria yang ia hormati dengan persembahan koleksi ini. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER