NTT Bangun Kampung Cokelat Tahun Ini

ANTARA | CNN Indonesia
Senin, 29 Jan 2018 14:22 WIB
Setelah Kampung Tenun Ikat, pemerintah NTT bakal bangun Kampung Cokelat. Selain untuk objek wisata, kampung ini juga untuk kesejahteraan masyarakatnya.
Ilustrasi. (REUTERS/Yusuf Ahmad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Timur (NTT) Obaldus Toda mengatakan tahun ini pihaknya akan membangun Kampung Cokelat di wilayah Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

"Persiapan sudah dimulai tahun lalu dan untuk eksekusi pembangunannya akan dimulai tahun ini,” kata Obaldus, seperti yang dilansir Antara.

Obaldus lanjut mengatakan, pembangunan Kampung Cokelat dilakukan demi menghidupkan sektor industri skala menengah berbasis perkampungan dan sektor kepariwisataan di zona timur Pulau Flores.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampung Cokelat akan dikelola kelompok usaha masyarakat hingga pabrik skala menengah. Obaldus memperkirakan, sepuluh hingga 20 orang warga bisa memproduksi cokelat dalam lahan satu hektare.

Produksi cokelat tersebar di sejumlah daerah Pulau Flores. Potensi terbesarnya ada di Kabupaten Sikka mencapai lebih dari 20.000 hektare, Ende lebih dari 6.000 hektare, dan Flores Timur 6.000 hektare.

"Harapan kami, Kampung Cokelat ini akan menjadi contoh untuk pengembangan kelompok-kelompok industri di daerah potensial lainnya, selanjutnya tinggal diperkuat pemerintah daerah setempat untuk produksi hingga pemasarannya," kata Obaldus.

Selain kampung cokelat, pada tahun ini Dinas Perindustrian NTT juga bakal membangun Kampung Tenun Ikat di Maumere, Kabupaten Sikka.

"Untuk Kampung Tenun Ikat di Maumere ini sudah berjalan. Tahun ini kami bangun lagi satu di Kabupaten Ngada. Sebenaranya juga di Sumba, tapi karena keterbatasan anggaran sehingga kami lakukan bertahap," ujar Obaldus.

Obaldus menambahkan, pembangunan kampung industri sangat membutuhkan kesiapan lahan yang cukup dari pemerintah daerah setempat untuk kebutuhan pengembangan komoditas, produksi, hingga pengelolaan.

[Gambas:Instagram]

"Kami lebih semangat untuk membangun kampung industri ini kalau lahan siap dan menjadi milik desa. Kalau pun ada tanah ulayat maka perlu didiskusikan bersama-sama untuk kepentingan umum," pungkas Obaldus.

Setelah Bali, Lombok, dan Raja Ampat, kepulauan di NTT semakin dilirik turis sebagai destinasi wisata.

Promosi yang dilakukan selebriti di media sosial membuat banyak turis tertarik untuk datang ke pulau-pulaunya yang memberikan pemandangan indah plus fotogenik.

Sepanjang tahun lalu, sebanyak 1 juta orang turis telah datang ke NTT. Pembangunan kampung wisata tentu saja akan menjadi magnet baru di sana.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER