Jakarta, CNN Indonesia -- Pohon Liang Liu yang rindang dan daun menjuntai meneduhkan menginspirasi desainer Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese untuk membuat koleksi Imlek terbarunya, Blissful Blossom.
Pohon yang di Indonesia disebut sebagai pohon janda merana ini memiliki filosofi bertumbuh, keseimbangan, dan harmoni. Lambaian indah dan fleksibilitas daunnya yang menjuntai saat tertiup angin digambarkan dalam gaun-gaun flowy A-line yang indah.
Sebastian Gunawan yang akrab dipanggil Seba menghadirkan 63 koleksi baru untuk perayaan Tahun Baru China alias Imlek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Koleksi kali ini menghidupkan elemen lama suasana budaya Tiongkok, seperti pemandangan rumah, gunung, perahu, anggur, dan ikan koi sebagai lambang kesejahteraan, menjadi siluet yang lebih masa kini dan dramatis," kata Seba.
Dalam konferensi persnya beberapa waktu lalu Seba mengungkapkan bahwa dia tak membawa detail khas Imlek. Hanya saja di sequence pertama shownya yang ddigelar di Ritz Carlton Pasific Place, Senin (5/2) lalu, Seba justru menampilkan berbagai koleksi yang kental budaya China.
 Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino Koleksi Sebastian Gunawan |
Cheongsam, busana kerah cheongsam, vest panjang China yang dipadukan dengan celana panjang menghadirkan inspirasi gaya busana yang feminin sekaligus maskulin.
Di sequence pertama ini, 'nyawa' Seba seolah jadi baru. Seba banyak bermain dengan gaya yang sedikit berbeda untuk koleksinya, namun menyegarkan.
Potongan jaket bertangan lebar dan puffy, jumpsuit, aksen tumpuk, vest panjang sleeveless, cheongsam yang menonjolkan lekuk tubuh dan slit tinggi terlihat menyegarkan.
Hanya saja, benang merah koleksi Seba ini masih dihadirkan dengan detail busana yang rumit dan indah. Detail bunga ceri aneka warna yang menyatu dengan detail rumah berbenang emas.
Taman bunga dengan putri-putri cantiknya digambarkan di sequence ke-dua. Dengan dominasi warna biru muda ala Cinderella yang mengembang lengkap dengan segala detail bunga bermekaran di seluruh bagiannya membuat gaun ini terlihat indah.
Warna biru ini melambangkan masa depan dan juga kemakmuran. Kombinasi
paillette (payet) dan bahan berumbai membuat koleksi ini menjadi lebih berkilau.
Tak lupa, sentuhan budaya China pun masih terlihat dengan adanya kerah cheongsam yang menghiasi leher sang model. Di sequence kedua, Seba dan Cristina banyak menampilkan berbagai koleksi yang benar-benar jadi ciri khas keduanya, gaun
flowy dan mengembang di atas lutut.
 Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino Koleksi Sebastian Gunawan |
Warna merah juga digunakan Seba untuk menguatkan nuansa Imlek. Siluet cheongsam modern yang dibuat dari kombinasi
brocade,
pailette, dan juga sekuin menggambarkan
craftmanship yang teliti dan rapi.
Di
sequence selanjutnya, dominasi warna rustic gold melengkapi koleksinya. Masih bergaya gaun
flowy princess yang feminin, Seba membuat gaunnya makin feminin dengan detail bunga besar dengan warna yang senada. Sekilas tak terlihat, namun ukuran dan teknik detailnya membuat bunga ini 'sulit' untuk tak terlihat.
Di sesi terakhir, gaun pamungkas Sebastian Gunawan adalah sebuah gaun pengantin. Gaun ini terlihat megah dan klasik dengan warna putihnya. Ekor gaun panjangnya yang menyapu lantai terlihat sempurna dengan ballgown berkerah cheongsam dilengkapi dengan detail backless berlapis kain tule tipis sewarna kulit. Kepiawaian Seba mengolah detail sulur-sulur indah di bagian roknya membuat gaun terlihat makin sempurna.
Warna hijau, biru, merah marun, hitam, dan rustic gold mewarnai koleksinya kali ini. Bukan tanpa alasan Seba dan Cristina memilihnya, pasangan suami-istri ini memilih warna tersebut sesuai dengan warna peruntungan di tahun anjing tanah.
 Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino Gaun pengantin Sebastian Gunawan |
(chs)