
Nelayan yang Selamatkan Penyu Bakal Diberi Imbalan
ANTARA, CNN Indonesia | Senin, 26/03/2018 12:23 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Komunitas Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) di Bengkulu akan memberikan imbalan untuk para nelayan penyelamat telur penyu untuk dieramkan yang selanjutnya dilepasliarkan ke habitatnya.
"Ada dana pengganti telur penyu yang kami sediakan. Tetapi program ini menitikberatkan peningkatan pemahaman masyarakat untuk melestarikan penyu," kata Koordinator Komunitas Latun , Ari Anggoro, seperti yang dilansir dari Antara pada Senin (26/3).
Ari mengatakan dari temuan lapangan, para nelayan mengambil dan menjual telur penyu karena desakan ekonomi.
Untuk menjawab persoalan itu, Komunitas Latun menggalang donasi publik dan dijadikan dana imbalan bagi nelayan yang menyelamatkan telur-telur penyu dari alam.
Namun Ari tak menjelaskan lebih lanjut mengenai jumlah yang bakal diberikan.
"Donasi publik kami kelola menjadi kompensasi untuk pelestarian penyu. Saat ini sudah ada 800 telur penyu yang terkumpul," ujar Ari.
Ratusan telur tersebut ditangkarkan di lokasi penangkaran yang dibangun dengan swadaya oleh komunitas di Taman Wisata Alam Tapak Paderi.
Ari menambahkan, tantangan pelestarian penyu di pesisir Bengkulu cukup tinggi, terutama soal menyadarkan masyarakat tentang pentingnya melestarikan spesies yang terancam punah itu.
Menurut data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, ada tujuh jenis penyu di dunia. Enam jenis di antaranya hidup di perairan Indonesia.
Dari enam jenis penyu tersebut, empat jenis mendarat dan bertelur di pesisir Bengkulu, yaitu Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Pipih (Natator depressus), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae).
Selain Taman Wisata Alam Tapak Paderi, tempat lain yang menjadi pusat penangkaran penyu di Bengkulu ialah Pantai Way Hawang di Kabupaten Kaur.
Penangkaran di tepi pantai yang masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam Way Hawang ini sudah beroperasi sejak tahun 2014. Penyu Sisik banyak singgah di perairannya.
Setiap tahunnya, pengelola sudah melepasliarkan ratusan anak Penyu Sisik ke laut lepas.
Program penangkaran penyu juga giat dilakukan di Taman Wisata Alam (TWA) Air Hitam, Kabupaten Mukomuko.
[Gambas:Instagram]
(ard)
"Ada dana pengganti telur penyu yang kami sediakan. Tetapi program ini menitikberatkan peningkatan pemahaman masyarakat untuk melestarikan penyu," kata Koordinator Komunitas Latun , Ari Anggoro, seperti yang dilansir dari Antara pada Senin (26/3).
Untuk menjawab persoalan itu, Komunitas Latun menggalang donasi publik dan dijadikan dana imbalan bagi nelayan yang menyelamatkan telur-telur penyu dari alam.
Namun Ari tak menjelaskan lebih lanjut mengenai jumlah yang bakal diberikan.
"Donasi publik kami kelola menjadi kompensasi untuk pelestarian penyu. Saat ini sudah ada 800 telur penyu yang terkumpul," ujar Ari.
Ratusan telur tersebut ditangkarkan di lokasi penangkaran yang dibangun dengan swadaya oleh komunitas di Taman Wisata Alam Tapak Paderi.
Ari menambahkan, tantangan pelestarian penyu di pesisir Bengkulu cukup tinggi, terutama soal menyadarkan masyarakat tentang pentingnya melestarikan spesies yang terancam punah itu.
Menurut data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, ada tujuh jenis penyu di dunia. Enam jenis di antaranya hidup di perairan Indonesia.
Dari enam jenis penyu tersebut, empat jenis mendarat dan bertelur di pesisir Bengkulu, yaitu Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Pipih (Natator depressus), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae).
Selain Taman Wisata Alam Tapak Paderi, tempat lain yang menjadi pusat penangkaran penyu di Bengkulu ialah Pantai Way Hawang di Kabupaten Kaur.
Penangkaran di tepi pantai yang masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam Way Hawang ini sudah beroperasi sejak tahun 2014. Penyu Sisik banyak singgah di perairannya.
Setiap tahunnya, pengelola sudah melepasliarkan ratusan anak Penyu Sisik ke laut lepas.
Program penangkaran penyu juga giat dilakukan di Taman Wisata Alam (TWA) Air Hitam, Kabupaten Mukomuko.
[Gambas:Instagram]
(ard)
ARTIKEL TERKAIT

Rostov-on-Don, Gerbang Perbatasan Kebudayaan Asia dan Eropa
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
VIDEO: Indahnya Hamparan Bunga Musim Semi di China
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Proyek Wisata Halal Jakarta Dimulai dari Setu Babakan
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Tantangan Jakarta Mewujudkan Wisata Halal
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Sekelebat Wisata Halal di Jakarta
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Mempertimbangkan Jakarta Menjadi Destinasi Wisata Halal
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

VIDEO: Malaysia Selamatkan 5.000 Penyu Selundupan
Internasional • 27 June 2019 01:12
Tak Lagi Suram, Museum Pusaka Cirebon Bernuansa Mal
Hiburan • 12 October 2018 05:50
Bioskop Terapung Bakal Hadir di Purwakarta
Hiburan • 25 September 2018 17:25
VIDEO: Ratusan Penyu Langka Mati di Meksiko
Teknologi • 31 August 2018 06:01
TERPOPULER

Steve Harvey Tak Salah Sebut Pemenang di Miss Universe 2019
Gaya Hidup • 2 jam yang lalu
Cara Meredakan Kolik pada Bayi dengan Cepat
Gaya Hidup 1 jam yang lalu
Jam Gadang, Kembaran Big Ben dari Ratu Belanda
Gaya Hidup 2 jam yang lalu