Rangkaian Prosesi 'Semana Santa' di Larantuka

ANTARA | CNN Indonesia
Rabu, 28 Mar 2018 12:28 WIB
Semana Santa merupakan prosesi yang memadukan agama dan adat sehingga menjadi sebuah perayaan budaya.
Umat Katolik di Larantuka saat Jumat Agung. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Prosesi Jumat Agung di Reinha Rosari Larantuka, sebuah kota kecil yang terletak di bawah kaki Gunung Ile Mandiri yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, itu tinggal menghitung hari.

Kegiatan Semana Santa di ujung timur Pulau Flores itu dimulai dari Rabu Trewa yang jatuh pada Rabu (28/3). Pada Hari Terbelenggu (trewa) ini, umat Katolik setempat berkumpul di kapel untuk berdoa mengenang kisah pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus di Taman Gentsemani.

Sejak pagi hari Larantuka berubah menjadi kota berkabung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di malam harinya, umat Katolik melakukan ritual bebunyian, sebagai simbol berduka saat Yesus dibelenggu oleh serdadu dan para algojo Yahudi lalu diseret mengelilingi Kota Nazareth setelah ditangkap Yudas Iskariot.

"Segala macam alat dipukul untuk membuat bebunyian, karena keesokan harinya (Kamis Putih) suasana kota bakal sunyi dan sepi," kata Bernard Tukan, tokoh Katolik Larantuka, seperti yang dilansir dari Antara pada Rabu (28/3).

Pada Kamis Putih (29/3) sore, pihak gereja setempat mulai melakukan upacara Tikam Turo, yaitu menanam lilin di sepanjang ruas jalan yang menjadi rute prosesi Jumat Agung.

Di Kapel Tuan Ma (Bunda Maria) dan Kapel Tuan Ana (Yesus), patung Bunda Maria dan patung Yesus yang telah dimateraikan dalam peti mati selama satu tahun penuh, harus dibuka dengan hati-hati oleh petugas conferia (badan organisasi dalam gereja) yang telah diangkat melalui sumpah.

Peziarah bisa berdoa di hadapan patung Tuan Ma. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)

Patung keramat berusia ratusan tahun itu kemudian dimandikan oleh petugas yang ditunjuk. Setelah itu patung dikenakan pakaian berkabung, berupa selembar kain warna hitam atau ungu dan mantel beludru biru.

Malam harinya, umat Katolik melakukan misa di Katedral Reinha Rosari Larantuka untuk mengenang perjamuan malam terakhir antara Yesus dengan 12 orang muridnya sebelum dikhianati oleh Yudas Iskariot.

Pada puncak ritual Sesta Vera atau Jumat Agung (30/3), pintu kapel Tuan Ma dan kapel Tuan Ana (Patung Bunda Maria dan Patung Yesus) dibuka untuk umum sejak pukul 10 pagi. Umat Katolik mulai berdatangan untuk berdoa mengenang Yesus.

Dari kapel Tuan Ma, patung Bunda Maria diarak menuju kapel Tuan Ana, untuk menjemput patung Yesus. Rutenya sesuai rute Tikam Turo.

Kedua patung lalu diarak menuju Gereja Katedral Renha Rosari Larantuka. Selama berada di dalam gereja, umat Katolik bisa datang untuk berdoa di hadapannya.

Para Confreria menunggu kapal pembawa patung bayi Yesus di Pante Kuce, Larantuka. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Setelah itu, kedua patung diangkut dalam kapal motor menuju Kapela Pohon Sirih di Pante Kuce, kawasan Istana Raja Larantuka.

Umat Katolik yang ingin mengantarnya bisa ikut menaiki kapal motor yang disediakan. Tercatat, ada ratusan kapal motor yang berlayar di hari itu.

Rangkaian perayaan Paskah di Larantuka ini merupakan warisan Portugis yang sudah berlangsung lebih dari 500 tahun, ketika mereka menyebarkan agama Katolik sembari berdagang Kayu Cendana di Kepulauan Nusa Tenggara.

Kegiatan Semana Santa sejak tahun ini resmi ditetapkan sebagai wisata religi nasional oleh Kementerian Pariwisata.

"Dalam pandangan Gereja Katolik Larantuka, perayaan Paskah bukan sekadar peringatan Hari Kebangkitan Isa Al Masih. Ini merupakan prosesi yang memadukan agama dan adat, sehingga menjadi sebuah perayaan budaya," kata Bernard.

Antonius Tonce Matutina, Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur yang bertindak selaku Ketua Panitia Samana Santa 2018 berharap agar kegiatan Semana Santa pada tahun ini berjalan lancar dan khidmat.

[Gambas:Video CNN]

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER