Studi: Konsumsi Sayur Turunkan Risiko Serangan Jantung

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Kamis, 12 Apr 2018 09:40 WIB
Studi kesehatan terbaru di jurnal American Heart Association mengungkapkan konsumsi sayuran dapat menurunkan risiko serangan jantung.
Studi kesehatan terbaru di jurnal American Heart Association mengungkapkan konsumsi sayuran dapat menurunkan risiko serangan jantung. (Ilustrasi/Foto: Thinkstock/Tharakorn)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nasihat untuk selalu mengonsumsi sayuran demi kesehatan tak lagi bisa disepelekan. Sayuran terbukti kurangi risiko serangan jantung.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of the American Heart Association menemukan wanita lanjut yang mengonsumsi banyak sayuran dapat menurunkan risiko pengerasan arteri.

Studi tersebut melakukan survei pada 954 wanita yang berusia 70 ke atas. Dalam survei, mereka mengecek ketebalan dinding arteri pad aleher dan akumulasi plak dengan ultrasound. Dinding arteri tipis dan sedikit plak berhubungan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan stroke.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti menemukan terdapat perbedaan ketebalan dinding arteri pada wanita yang mengonsumsi kurang dari dua porsi sayuran dengan mereka yang mengonsumsi setidaknya tiga porsi sayuran. Mereka yang mengonsumsi sayuran tiga porsi per hari memiliki ketebalan dinding arteri maksimum 0,047 milimeter.


Selain itu, peningkatan konsumsi sayuran sebesar 10 gram seperti brokoli, kembang kol dan kubis berhubungan dengan penurunan 0,8 persen ketebalan arteri.

"Kami bersemangat untuk menemukan bahwa asupan sayuran tampaknya sangat penting,"kata penulis Lauren Blekkenhorst, peneliti gizi dari University of Western Australia, seperti dilansir dari Reuters beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan studi tidak membatasi jenis sayur yang bermanfaat bagi tubuh. Variasi sayur juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Menurutnya, riset menyarankan orang untuk menambah porsi sayuran silang atau cruciferous vegetable demi kesehatan pembuluh darah.

Dalam kuesioner yang dirancang untuk studi, wanita diminta untuk mendeskripsikan sayuran yang mereka konsumsi. Secara umum, rata-rata mereka mengonsumsi 200 gram per hari atau sekitar 2,7 porsi.


Meski tak terdapat kelompok kontrol untuk melihat dampak langsung konsumsi sayuran, Blekkenhorst berkata konsumsi banyak sayuran tidak akan memberikan 'ruang' bagi orang untuk mengonsumsi 'junk food'. Menurutnya, junk food alias makanan cepat saji dapat merusak arteri.

Sayuran kaya akan vitamin dan mineral untuk mengurasi inflamasi dan tekanan oksidatif. Kedua faktor inilah yang berkontribusi pada timbulnya penyakit kardiovaskular. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER