Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perempuan berusia 25 tahun Alex Brown tak bisa menahan rasa laparnya.
Dia selalu konstan merasa lapar setiap saat. Karena kerap 'mencuri' makanan, orang tua Brown pun menggembok lemari es.
Namun kebiasaan lapar konstan yang dialami Brown ini bukanlah karena keinginannya semata. Rasa lapar terus-menerus ini disebabkan oleh masalah kesehatan yang langka dan tak bisa disembuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brown didiagnosis mengalami masalah kesehatan yang mirip Prader-Willi sindrom. Sindrom tersebut merupakan masalah kelainan genetik yang tak bisa disembuhkan dan menyebabkan masalah makan berlebih dan terkadang memicu obesitas.
"Kadang saat bangun jam 05.30 pagi dan merasa sangat lapar," katanya.
"Saya merasa seperti belum makan selama beberapa hari. Saya benar-benar kelaparan."
Perempuan ini didiagnosis mengalami masalah prader willi sindrom pada usia tiga tahun.
Namun dokter tak yakin 100 persen kalau Brown benar-benar mengalami sindrom ini. Pasalnya, dia memiliki gejala penyakit yang mirip dengan sindrom tersebut, tapi tak semua. Selain itu tubuhnya pun masih berfungsi dengan baik.
Mengutip
Metro, sindrom ini disebabkan oleh adanya kerusakan gen paternal di kromosom 15 yang mengganggu fungsi hipotalamus. Hipotalamus sendiri merupakan bagian dari otak yang mengontrol pelepasan hormon.
Kondisi tersebut menyebabkan terganggunya masalah kognitif, perilaku, perkembangan genital yang terlambat, dan juga masalah berat badan.
Dia dilahirkan dengan otot yang lemah. Dia pun menjalani terapi bicara saat kecil karena mengalami gangguan kognitif dan masalah berat badan.
Sewaktu kecil, orang tuanya mengunci lemari es saat pergi keluar rumah. Di sekolah pun dia punya pengamat khusus yang memastikan agar dia tak makan apapun yang tak seharusnya dimakan.
"Dapur terkunci, lemari es terkunci, dan garasi pun terkunci Dengan masalah prader-willi, Anda punya rasa lapar kronis dan tak pernah kenyang."
Maslaahnya jika Brown makan sesuatu yang manis atau berlemak, tubuhnya akan cepat bertambah berat karena metabolisme tubuhnya sangat lambat.
"Ketika saya punya SIM pada usia 19 tahun, ini berarti saya bebas dapat makanan. Saya pergi ke McDonald's dan Taco Bell beberapa kali seminggu," katanya.
"Orang tua saya biasa memberikan makanan sehat di rumah, tapi saat itu saya tidak tertarik menyantapnya."
Namun dua tahun lalu, dia mulai berubah. Seorang dokter spesialis menyarankan dia untuk diet demi menghindari komplikasi obesitas. Dokter merekomendasikan untuk melakukan diet Weight Watchers, yang menggunakan sistem poin untuk melacak asupan kalori seseorang.
Diet tersebut memberi Brown kendali atas diet dan membantu menahan dorongan makan.
Kini dia makan oatmeal untuk sarapan, buah dan kacang untuk makan siang, dan salad atau ayam untuk makan malam. Sesekali dia juga makan es krim. Tak lupa dia juga melakukan zumba selama 45 menit.
"Masih ada hari-hari di mana saya ingin makan sesuatu tapi saya tahu ini tidak sesuai dengan poin diet saya. Tapi saya melakukan ini untuk saya sendiri, secara mental dan fisik. Akhirnya mungkin butuh waktu lebih lama dan sulit, tapi semuanya terserah saya."
(chs)