Jakarta, CNN Indonesia -- Infeksi saluran kemih merupakan salah satu infeksi yang banyak ditemukan di Indonesia. Tercatat, rata-rata penderita infeksi saluran kemih mencapai 2 juta kasus per tahun.
Infeksi saluran kemih merupakan jenis infeksi yang disebabkan oleh keberadaan mikroba. Sebagian besar terjadi karena bakteria dan sebagian kecil oleh jamur. Bahkan dalam kasus yang sangat jarang, infeksi ini juga dapat disebabkan oleh virus.
Infeksi saluran kemih biasanya terjadi pada salah satu bagian di saluran kemih yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Kasus yang paling banyak terjadi pada saluran kemih bagian bawah yaitu kandung kemih dan uretra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada umumnya infeksi saluran kemih ditandai dengan munculnya beberapa gejala seperti dorongan yang kuat untuk buang air kecil terus menerus, adanya rasa terbakar saat buang air kecil dan frekuensi buang air kecil yang meningkat namun urine yang keluar justru sedikit.
Gejala infeksi saluran kemih juga diikuti dengan air seni yang berwarna keruh seperti merah atau merah muda dan urine dengan bau yang menyengat. Pada wanita, gejala infeksi saluran kemih juga dirasakan dengan munculnya rasa nyeri pada bagian panggul terutama di pusat panggul dan si sekitar area tulang pubis.
Mengutip
Mayo Clinic ada beberapa gejala-gejala infeksi saluran kemih.
Infeksi pada ginjal ditandai dengan nyeri punggung bagian atas dan samping atau panggul, demam tinggi, tubuh gemetar dan kedinginan, serta mual dan muntah. Infeksi pada ginjal tergolong dalam infeksi saluran kemih yang akut.
Infeksi yang terjadi di kandung kemih ditunjukkan dengan munculnya tekanan pada panggul, rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah, buang air kecil yang sering dan disertai rasa sakit, dan terdapat darah pada urine.
Sedangkan pada uretra, gejala yang muncul diantaranya sensasi terbakar saat buang ari kecil dan sulit saat membuang air seni.
Infeksi saluran kemih ini dapat diatasi dengan memeriksakan keluhan segera ke dokter. Dikutip dari
Healthline, penanganan yang paling umum adalah dengan pemberian antibiotik.
(chs)