Jumlah Pendakian ke Gunung Kerinci Dibatasi

ANTARA | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mei 2018 13:28 WIB
Dalam sehari hanya boleh 50 orang pendaki yang naik ke Gunung Kerinci.
Pekerja memetik pucuk daun teh di lahan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Kayu Aro, Kerinci, Jambi. (ANTARAFOTO/Wahdi Septiawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Prosedur pendakian Gunung Kerinci, terutama dari Jalur Solok Selatan, Sumatera Barat, diperketat demi keamanan pendaki. Dalam sehari, jumlah pendaki yang boleh naik maksimal 50 orang dan wajib mengurus surat izin maksimal tiga hari sebelum keberangkatan.

Pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) juga membatasi waktu pendakian yakni empat hari termasuk pendakian naik dan pendakian turun.

"Kondisi alam sedang tidak menentu. Aturan baru ini ditetapkan demi kemudahan kami memantau keselamatan pendaki," kata Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Sumbar Yunaidi, seperti yang dikutip dari Antara pada Jumat (11/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai surat izin masuk kawasan konservasi (SIMAKSI), Yunaidi mengatakan kalau pendaki bisa mengurusnya di Kantor Wilayah II Sumbar di Kota Padang, kantor Balai Besar di Sungai Penuh, dan Kantor Seksi IV di Solok Selatan.

Khusus pendaki mancanegara, pengurusan surat izin mendaki harus dilakukan di Balai Besar TNKS.

Yunaidi lanjut mengatakan kalau pihaknya akan memperbanyak rambu pendakian dari Solok Selatan karena belakangan ini banyak kasus pendaki tersesat di sana.

Selain rambu pendakian, pengelola TNKS juga memberi pelatihan standar operasional mendaki kepada pemandu gunung agar proses pendakian berjalan lebih tertib.

"Tujuannya agar pemandu memahami tata cara pemanduan yang dilegalkan TNKS dan semua tamu yang berkunjung harus mematuhinya," kata Yunaidi.

Pemandu di Gunung Kerinci juga bakal melalui tahapan sertifikasi. Dengan memiliki lisensi diharapkan pemandu menjadi barisan awal menjaga kelestarian kawasan gunung tersebut.

Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung ini masih aktif bergejolak dan terakhir kali meletus pada tahun 2009.

Di gunung ini hidup flora dan fauna yang dilindungi, seperti Bunga Raflesia Arnoldi dan Harimau Sumatera.

Dari ketinggian 3.805 mdpl, pendaki bisa melihat pemandangan kota Jambi, Padang dan Bengkulu. Jika cuaca sedang cerah, pemandangan Samudera Hindia juga bisa terlihat.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER